TNI dan TDM Lakukan Patroli di Wilayah Perbatasan RI-Malaysia
Upacara pembukaan Patroli Koordinasi antara TNI dan TDM. |
Penyematan tanda pelaku. |
Foto bersama Tentara kedua Negara RI-Malaysia. |
Rombongan Tentara Darat Malaysia (TDM) 4 Armor dari Kuching yang dipimpin oleh Kapten TDM Suykri tiba di Badau menggunakan dua buah truk dengan pengawalan dari Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) TNI Yonif 312/Kala Hitam dalam rangka mengikuti kegiatan patroli koordinasi di wilayah perbatasan darat RI-Malaysia tahun 2016.
Upacara tersebut dibuka oleh Kasilog Korem 121/Abw Kolonel Czi Sukamdi dan dihadiri unsur Muspika Kecamatan Badau, Kepala Imigrasi serta Bea Cukai Badau, Kepala Desa Badau serta tamu undangan TDM Siri 2 TA.2016 dari Malaysia, yang berjumlah sekitar 70 orang.
Dalam sambutannya, Kolonel Czi Sukamdi menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan patroli perbatasan yang dilaksanakan bersama antara Satgas Pamtas TNI dalam hal ini Yonif 312/KH dengan TDM Siri 2.TA.2016 dari tanggal 13-20 Oktober 2016, merupakan salah satu wujud hasil kesepakatan bersama pada kegiatan Unit Commander Meeting (UCM) Siri 1 TA.2016 yang telah dilaksanakan patroli bersama.
“Selain sebagai simbol kebersamaan, juga merupakan bentuk aplikasi eratnya persahabatan antara kedua institusi yaitu TNI dan TDM dalam saling menjaga kedaulatan negaranya yang berbatasan dengan darat,” ungkapnya.
Selain itu Sukamdi menjelaskan, kegiatan ini juga sangat berdampak positif untuk mengontrol aktifitas berbagai kegiatan illegal seperti, illegal logging, illegal mining, trafficking, pelintas batas dan kriminalitas seperti narkoba, yang kerap memanfaatkan celah yang ada di wilayah perbatasan kedua negara serta berbagai dampak lainnya yang timbul diperbatasan.
“Masalah kawasan perbatasan merupakan fenomena yang senantiasa menjadi fokus perhatian dari semua negara di dunia,” ucapnya.
Hal tersebut semakin mengemuka ketika dunia sekarang ini disibukkan oleh perdagangan global, fungsionalisasi hukum bagi penyelesaian sengketa serta melemahnya gratifikasi hukum internasional serta kecenderungan meningkatnya intensitas konflik di daerah perbatasan sebagai akibat dari perebutan sumber daya alam dan lainnya, tambahnya.
Dengan demikian kawasan perbatasan menjadi sangat urgen jika dihadapkan pada keutuhan wilayah suatu negara. Menyikapi permasalahan tersebut, setiap negara berupaya mengadakan kerjasama regional untuk menentukan batas-batas wilayah teritorialnya, jelas Kasilog Korem 121/Abw.
“Saya menekankan kepada setiap prajurit Yonif 312/KH yang bertugas diperbatasan agar senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan prajurit Tentara Darat Malaysia (TDM). Laksanakan tugas dengan dasar kehormatan agar kegiatan patroli ini senantiasa dapat dicapai sebagaimana mestinya dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan baik porsenil maupun materil,” ungkapnya.
[ Amrin ]
Tidak ada komentar