Minimnya Guru dan RKB, Membuat PBM di SDN 22 Hulu Tubuk Tidak Maksimal
Dewan Guru foto bersama Komite dan Operator Sekolah. |
Kapuas Hulu, [Uncak.com] - Proses Belajar Mengajar (PBM) di SDN 22 Hulu Tubuk Desa Nanga Tubuk Kecamatan Kalis Kabupaten Kapuas Hulu tidak berjalan semaksimal mungkin seperti yang diharapkan oleh para tenaga pendidik (guru) dan orang tua murid serta oleh murid itu sendiri.
Hal ini dikarenakan kurangnya Ruang Kelas Belajar (RKB) dan kurangnya tenaga pendidik, ujar Emersiana Simoi, S.Pd.SD, Kepala SDN 22 Hulu Tubuk kepada Media ini, Kamis (9/2/17).
Simoi merupakan Kepala SDN 22 Hulu Tubuk yang baru saja menjabat lebih kurang dua bulan lalu. Dirinya menggantikan Kepala Sekolah yang lama yaitu Luan,S.Pd.SD.
Ditemui di kantornya ketika akan mengadakan rapat penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) yang dihadiri oleh Komite Sekolah, Operator Sekolah dan Dewan Guru, Simoi mengatakan bahwa saat ini disekolahnya kekurangan guru yang hanya berjumlah 4 (empat) orang saja, itupun termasuk Kepala Sekolah. “Dimana seorang guru dalam mengajar merangkap dua hingga tiga mata pelajaran sekaligus,” katanya.
Kondisi ruang belajar yang dibagi dua menjadi ruang kelas. |
Kekurangannya bukan cuma itu saja, namun Ruang Kelas Belajar (RKB) juga masih kurang yakni hanya berjumlah empat ruang saja. Dalam satu ruang disekad menjadi dua kelas belajar hanya dengan menggunakan triplek saja, tambahnya.
“Ada dua ruangan yang kami sekad menjadi dua kelas, sehingga dalam proses belajar mengajar tidak bisa berkonsentrasi penuh, sebab terganggu dengan ruangan disebelahnya,” jelasnya.
Simoi berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu terutama Dinas terkait untuk dapat memberikan perhatian khusus terhadap sekolah yang dipimpinnya saat ini agar segera dapat menambah ruang kelas belajar serta tenaga guru, sehingga dapat meningkatkan prestasi anak didiknya agar bisa membanggakan sekolah dan daerahnya, harapnya.
“Kekurangan dan kendala kami disekolah ini sebenarnya sangat banyak, selain kekurangan RKB dan Guru, kami juga tidak punya ruang perpustakaan dan rumah dinas guru. Namun yang paling penting kami minta terlebih dahulu kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi melalui Dinas terkait ialah penambahan RKB dan Guru,” ungkap Simoi dengan penuh harap. [Noto]
Tidak ada komentar