Satu Sak Semen ‘Penolong’, Ribuan Kubik Semen Tak Berguna
Kapuas Hulu, [Uncak.com] - Bagaimana caranya satu sak semen bisa menjadi penolong,..??
Bukankah satu sak semen itu isi nya tidak banyak,..??
Apa yang bisa di lakukan ‘hanya’ dengan satu sak semen...???
aksi "Tambal Lubang" |
Coba tanya ke toko bangunan di seputaran kota putussibau, berapa harga satu sak semen. Hasil penelusuran, harga per sak semen bervariasi tergantung ukuran dan merek. Salah satu merek semen terkenal di banderol Rp100.000 per sak dengan ukuran berat 50 kilogram.
Setelah itu, bayangkan satu sak semen berat 50 kilogram seharga 100 ribu rupiah itu bisa di jadikan apa, tak mungkin satu sak semen itu bisa mendirikan satu buah gedung megah bahkan satu sak semen itu tidak dapat membangun sebuah prasasti kecil.
Tapi...di tangan orang yang punya fikiran logis, satu sak semen seharga 100 ribu itu justru bisa menjadi penolong ratusan warga Kota Putussibau. Itu lah yang dilakukan dua jurnalis dari media Berita Uncak (uncak.com) dan tabloid Suara Keadilan Biro Kapuas Hulu. Ditangan Khairul Amrin dan Rajali satu sak semen yang kemudian di campur sedikit sertu dan beberapa ember air telah memberi manfaat bagi masyarakat Kota Putussibau.
Sabtu, 11 Februari 2017, di tengah hiruk-pikuk pemberitaan aksi 112 di ibu kota, keduanya juga melakukan aksi. Berrmodalkan satu sak semen keduanya beraksi menambal lobang yang menganga di bundaran Tugu Pancasila Kota Putussibau. Tanpa hinggar-binggar, hanya suara sendok semen dan skop yang beradu dengan adonan semen di tuangkan ke dalam lobang yang diameternya cukup besar.
Dengan satu sak semen, dua lobang besar yang ‘mengganggu’ di bundaran itu pun tertutupi. Wujud kepedulian dua jurnalis putra asli Kapuas Hulu yang bersamaan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tanggal 9 Februari.
Entah sudah berapa lama dua lobang yang menganga cukup besar itu berada di sana. Meski belum terdengar kabar jatuh korban, tapi dua lobang itu cukup membahayakan warga kota yang melintas, apalagi kawasan bundaran pancasila tersebut berada di pusat kota dengan kepadatan arus lalu lintas yang cukup tinggi yang disekitarnya ada beberapa sekolah dan dekat pusat perkantoran.
Padahal, dua lobang itu keberadaannya hanya berjarak sekitar seratus meter dari Kantor Bupati dan gedung DPRD Kabupaten Kapuas Hulu. Tak jarang juga petinggi daerah ini juga melintasi jalan dimana lobang itu berada. Entah kenapa ada kesan pembiaran tanpa ada upaya penambalan atau justru tahu ada lobang tapi ‘nisik haru’.
Kini pengguna jalan sudah tak perlu khawatir saat melintas. Tak ada lagi lobang yang bisa membahayakan di sana meski hanya di tambal seadanya, namuan sedikitnya bisa menolong menghindari kecelakaan yang dapat menimbulkan korban.
Gedung Serba Guna yang menghabiskan dana Milyaran, tapi tidak berfungsi dan digunakan. |
Cerita satu sak semen menjadi penolong ini berbanding terbalik dengan kisah ribuan kubik semen yang justru tak memberi manfaat. Salah satunya adalah pembangunan gedung Serba Guna di kawasan rencana Kantor Bupati baru di Desa Pala Pulau Kecamatan Putussibau Utara Kapuas Hulu. Ribuan kubik semen yang berasal dari entah berapa sak semen menjadi bahan baku utama bangunan itu terkesan mubazir. Menelan dana milyaran rupiah, setelah jadi bangunan itu justru menjadi tak berguna dengan kondisinya hancur lebur, berderai, bak bangunan ‘berhantu’.
Andai ribuan kubik semen bangunan itu untuk pembangunan sarana kepentingan publik tentu akan lebih berguna. Milyaran dana itu andai untuk membangun atau merehab Posyandu mungkin bisa jadi beberapa buah bangunan Posyandu yang apik. Tidak seperti kondisi beberapa Posyandu di dalam kota ini yang kondisinya kurang tertata, padahal Posyandu merupakan salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat mulai dari balita sampai manula adalah sasaran pelayanan para kader posyandu untuk menciptakan masyarakat yang sehat.
Atau ribuan sak semen itu digunakan untuk merehab Kantor Lurah Putussibau Kota dan Hilir Kantor yang kondisinya memiriskan. Sebab, pelayanan paling dasar masyarakat Kota Putussibau dan Hilir Kantor itu adanya di Kelurahan. Malu rasanya ketika ada orang dari luar berurusan ke Kantor Kelurahan dengan kondisi bangunan yang seperti itu, padahal keberadaannya tepat di jantung kota dimana pusat pemerintahan daerah ini berada.
semoga kelak akan muncul ribuan sak semen yang memberi begitu banyak manfaat kepada masyarakat Kapuas Hulu khususnya Kota Putussibau. Tidak lagi menjadi bahan baku pendirian bangunan yang tak jelas manfaatnya, amin... [Tim]
Mudah2an koran ini mampu menjadi kontrol sosial yg baik..kepada pihak yg berkepentingan selalu melihat dari perspectif positif shg kapuas hulu menjadi lebih baik
BalasHapusMudah2an koran ini mampu menjadi kontrol sosial yg baik..kepada pihak yg berkepentingan selalu melihat dari perspectif positif shg kapuas hulu menjadi lebih baik
BalasHapusPemerintahnya Kemana ???
BalasHapusTIDUR???
Kerja apa nggak ??
BUYA HAMKA:kalau sekedar berpikir monyet dihutan juga berpikir mendapatkan makanan, kalau sekedar bekerja babi pun bekerja untuk menggali makanan.
BalasHapus