Perlu Penanganan Segera, Bendungan PLTMH Jaung Ran Rawan Jebol
Kondisi PLTMH Jaung Ran, Kecamatan Puring Kencana Kapuas Hulu Kalbar yang perlu penanganan segera. |
PUTUSSIBAU, Uncak.com - Kondisi Bendungan PLTMH (Perusahaan Listrik Tenaga Mikrohydro) yang berada di daerah perbatasan Kapuas Hulu, tepatnya di Jaung Ran Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, semakin hari semakin memprihatinkan, sehingga membuat warga mulai merasa khawatir karena bendungannya sudah mulai bocor serta longsoran batu dan kayu banyak yang menimpa gudang mesin.
Selain itu, acces jalan menuju bendungan tersebut sangat sulit untuk bisa di lewati dengan mudah, dikarenakan tanah yang longsor serta terdapat batang kayu besar yang tumbang ke tengah jalan tersebut. melihat kondisi seperti itu, kemudian masyarkat berupaya memperbaiki secara bergotong royong dengan menarik batu secara manual dan membersihkan pohon-pohon yang menimpa atap rumah mesin Turbin tersebut.
PLTMH ini merupakan sumber penerangan serta penunjang tugas utama bagi masyarakat Puring Kencana, terutama bagi Desa Sungai Antu, Desa Langau, Desa Sungai Mawang serta instansi Pemerintah Kecamatan, Puskesmas Puring Kencana, Polsek Puring Kencana, Koramil Puring Kencana dalam melaksanakan tugas yang bersifat administrasi.
Karolina Kupa, salah satu warga Sungai Antu yang juga selaku mantan Kades Sungai Antu meminta agar Pemerintah maupun Intansi yang bisa melihat langsung kondisi bendungannya, yang mana pengerjaan dari proyek tersebut yang belum beberapa lama ini beroperasi, namun bendungannya sudah bocor sana sini, pintanya.
“Warga sudah berupaya dengan cara manual untuk memindahkan batu yang besar, tetapi tidak berhasil karena bobot batu tersebut sangatlah berat yang seharusnya memang harus memerlukan alat berat untuk mempermudahkan penkerjaan yang beresiko tinggi ini,” ungkapnya.
Selain itu, tokoh masyarakat Andreas Sadi, juga berharap ada pengawasan dari Pemda Kapuas Hulu, Provinsi Kalbar maupun Pusat untuk memperhatikan kondisi PLMTH di yang terletak di Jaung Ran tersebut, sehingga masyarakat tetap menggunakan listrik, pungkasnya. [Vita]
Tidak ada komentar