Recent comments

  • Breaking News

    Juri Asal Kapuas Hulu Dipercaya Pimpin Lomba Burung Berkicau di Sarawak

    Keempat Juri burung asal Kapuas Hulu, Indonesia foto bersama panitia dan pengurus (KPBS) Sarawak Malaysia.
    SRI AMAN, Uncak.com - Kelab Pecinta Burung Simanggang (KPBS) Sarawak Malaysia menggelar Kontes Seni Suara dan Burung Berkicau edisi ke-3, tahun 2017, bertempat di Ruang Legar Stadium Tertutup Sri Aman, Jalan Bandar Sri Aman, Sarawak, Malaysia, Minggu (13/8/2017).

    Dalam kontes seni suara dan gaya burung berkicau di Bandar Sri Aman ini, pihak panitia penyelenggara mendatangkan dan mempercayakan penilaian kepada 4 (empat) orang juri dari Persatuan Juri Burung Kapuas Hulu (PJB-KH) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Indonesia. Keempat juri tersebut, yakni Khairul Amrin, Rusmin, Suhardi dan Djafar alias Akhiong.

    Khairul Amrin, salah satu juri dalam kontes tersebut, menyatakan bahwa dirinya merasa sangat terhormat serta merasa bahwa ada kebanggaan tersendiri karena telah dipercaya menjadi juri oleh negara lain. "Suatu kebanggaan tersendiri bagi kami, khususnya juri dari Indonesia asal Kapuas Hulu, karena telah dipercaya untuk kedua kalinya untuk menjadi juri di Sri Aman Sarawak Malaysia," ujarnya di Putussibau, Rabu.
    Selain itu, kegiatan lomba burung berkicau yang melibatkan kedua negara ini, merupakan suatu ajang silaturahmi sehingga kedepan bisa dipertahankan demi suatu jalinan lebih baik lagi antar kedua negara tetangga (Malindo) ini, jelasnya.

    Ditambahkan Amrin, sebelumnya dirinya dan kawan-kawan juga pernah dipercaya menjadi juri kontes burung di Kuching, Sarawak, Malaysia pada tanggal 30 Juli 2017 lalu. Melihat awal mula kami menjadi juri di Kuching, dari situlah jalinan baik mulai terjalin dan sering berkomunikasi, sehingga untuk lomba-lomba selanjutnya juri PJB-KH Indonesia diharapkan mereka dapat membantu ketika ada ivent di Negeri Jiran terutama Sarawak Malaysia. 

    "Sistem penilaian dari Juri Indonesia asal Kapuas Hulu ini sangat memuaskan bagi para kontestan, dimana sistemnya amat sangat simple atau praktis, yakni dengan sistem pacak bendera, sebab dengan sistem seperti ini sangat menghemat kos panitia. Selain itu pula, sistem ini sangatlah tepat dan efektif," ujar Ezwadi Rudy Agu Abdullah, pengurus Kelab Pecinta Burung Simanggang yang juga ketua panitia penyelenggara lomba tersebut, saat di hubungi via Whats App, Rabu (16/8/2017).

    Dikatakan Ezwadi, bahwa tanggapan peserta terhadap juri dari Indonesia asal Kapuas Hulu ini sangat positif. Mereka sangat puas dan terbuka menerima hasil keputusan dari juri, baik peserta yang kalah maupun yang menang, sebab menurut mereka keputusan juri ini sangat tepat dari segi pemilihan burung dan dari aspek karakter burung," ungkapnya.
    Ezwadi menjelaskan, bahwa peserta yang mengikuti kontes burung tersebut berasal dari berbagai daerah yang ada di Sarawak, diantaranya yakni dari pekicau Sri Aman, pekicau Bintulu, pekicau Sibu, pekicau Sarikei, pekicau Betong, pekicau Pusa, pekicau Seratok, pekicau Samarahan, pekicau Kubah dan pekicau Kuching. "Meskipun hadiahnya tidak besar, namun pekicau dari luar Sri Aman sangat antusias dan menyambut baik," jelasnya.

    Menurut Ezwadi, saat ini minat warga Sarawak terhadap kontes kicauan burung ini ternyata lebih meningkat. "Terbukti dari yang datang mengikuti sangat banyak, bahkan melebihi target yang sudah ditetapkan," tuturnya.

    Ezwadi berharap, semoga dengan diadakannya kontes ini dapat membuka jalan untuk ke jenjang Internasional kedepannya, dengan diikuti oleh negara-negara Jiran, seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. "Saya percaya, bahwa kontes ini bisa menjadi platform produk pelancongan yang unik, serta daya tarik tersendiri bagi pelancong untuk berkunjung ke Bandar Sri Aman," harapnya.

    Sementara itu Jimy bin Chee, akrab disapa Anai, dari klub pekicau Bintulu mengatakan bahwa terkait penilaian juri dari Indonesia asal Kapuas Hulu dirinya sangat puas. Bagi kami dari pekicau Bintulu tiada masalah tentang penjurian, juga mendapan respon baik dari kawan-kawan pekicau lainnya.

    “Jadi kalau masalah penjurian dari PJB-KH tiada masalah, malah kami berharap kepada juri PJB-KH untuk sudi kiranya bisa datang lagi sekiranya ada jemputan dari Sarawak Malaysia,” harapnya singkat.  [Noto/Red] 

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad