Trans7 Kembali Soroti Permasalahan Perbatasan di Desa Sungai Antu
Crew TV Trans7 saat meliput langsung aktivitas masyarakat diperbatasan. |
PUTUSSIBAU, Uncak.com - Crew Televisi (TV) Trans7 kembali datang untuk kedua kalinya ke Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dalam rangka program acara "INDONESIAKU".
"Ternyata Desa Sungai Antu menjadi sorotan tentang permasalahan yang ada, kedatangan Trans7 ini sudah kedua kalinya. Yang mereka ingin lihat dan ketahui yakni tentang Realita Pendidikan di Perbatasan Puring Kencana dan Kondisi pembangunan bendungan PLTMH Wongran yang merupakan satu-satunya sumber Tenaga Listrik di Kecamatan Puring Kencana yang diduga dibangun asal-asalan," ujar Yovita, yang akrab disapa Jo, salah satu tokoh pemuda di Desa Sungai Antu Kecamatan Puring Kencana, Kamis (3/8/2017).
Dikatakan Jo, bahwa ada beberapa kemerdekaan yang belum dirasakan oleh mereka yang merupakan masyarakat Kecamatan Puring Kencana maupun Daerah Perbatasan hingga saat ini, diantaranya Infrastruktur akses transfortasi yang hanya berupa tanah, ketika diguyur hujan serasa berada di tengah-tengah bubur yang sudah matang, serta kondisi sarana dan prasarana pendidikan.
Sementara jika dibandingkan dengan salah satu desa pinggiran di Malaysia, sangat jauh dari kata baik. Warga sudah beberapa kali menyuarakan kepada pejabat setempat dan pemberitaan melalui website Desa Sungai Antu dan media lokal Kapuas Hulu yakni uncak.com.
"Tolong renovasi dan tinjau ulang kondisi pembangunan bendungan PLTMH Wongran di Desa Langau yang belum maksimal, sebab merupakan salah satu sumber penerangan bagi warga. Ketika tidak hujan dua hari saja, maka tidak akan ada listrik yang menyala, hingga ada hujan kembali," Ungkap Jo.
Jo berharap kepada Trans7 agar terus menjalin kerjasama yang baik kedepannya. "Kami kaum muda perbatasan ingin memperlihatkan wajah terdepan perbatasan khususnya desa kami, melalui TV Trans7 ini agar semua bisa melihat, baik itu Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Daerah supaya memahami keluhan dan rintihan kami dalam semua aspek kehidupan.
"Kami mengenal Ideologi Pancasila, namun kami belum merasakan wujud dari Pancasila itu sendiri terutama Sila ke-5 yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," pungkasnya. [Noto/Red]
Tidak ada komentar