Mengenal Sosok Bripka Belmi, Polisi Yang Menjadi Pelayan Masyarakat dan Gereja
KAPUAS HULU, Uncak.com - Seiring tuntutan zaman, secara umum masyarakat Indonesia menginginkan sosok Polisi yang humanis dalam menjalankan tugas pokok Harkamtibmas yakni sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat.
Semua itu tentunya tidak mudah untuk mencapainya. Sebab dibutuhkan hati yang tulus untuk melayani masyarakat. Salah satunya harus rajin turun ke lapangan agar bisa merebut simpatik masyarakat.
Hal itulah yang dilakukan Bripka Belmi H. Siallagan, S.AP, Kanit Intelkam Polsek Kalis, Polres Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Dia juga tercatat menjadi pelayan di gereja khususnya di gereja GKMI Maranatha Putussibau.
Belmi dipilih jemaat menjadi Ketua Majelis GKMI Maranatha Putussibau periode 2016 hingga 2018. Dimana gereja GKMI Maranatha Putussibau menjadi induk dan ada dua anak cabang yaitu GKMI Cabang Pala Pulau, GKMI Diakonia Cabang Kedamin. Dia juga menjadi pendamping untuk GKMI Cabang Ujung Pinang Desa Bika Hulu, Kecamatan Bika.
"Saya melayani di gereja tersebut sudah berjalan selama 3 (tiga) periode. Itu bukan kemauan saya, melainkan Tuhan lah yang memakai saya. Dimana Tuhan memilih saya melalui jemaat. Oleh sebab itu saya harus siap melayani, baik harus siap waktu, maupun siap tenaga. Kadang harus siap mengeluarkan uang pribadi pula," ujar Belmi kepada uncak.com, Minggu (29/10/2017).
Menurut Belmi, dalam melayani masyarakat maupun jemaat, dirinya harus iklas karena melayani tidak digaji sepeserpun. "Namun saya yakin berkat Tuhan itu melimpah dan Tuhan akan selalu memberikan rejeki atas hidup saya," ungkapnya.
Belmi menjelaskan, bahwa dalam pelayanan di gereja dirinya bersama pengurus gereja selalu mengunjungi dan hadir saat ada jemaat yang sakit, jemaat yang berdukacita dan jemaat yang melangsungkan pernikahan kudus.
Seperti yang dilakukannya saat mengujungi salah satu jemaat yang sakit di rumah keluarganya di Kelurahan Dogom, Kecamatan Putussibau Utara, Belmi bersama pengurus gereja lainya melihat Ibu Amoi Santi terbaring lemah dan tidak bisa berjalan normal sehingga tidak bisa mandi atau makan sendiri, diakibat karena kejadian laka lantas satu tahun yang lalu.
"Ibu Amoi Santi ini hidup sebatang kara dan sampai saat ini tidak mempunyai Kartu Keluarga," terangnya.
Tampak pada gambar, Belmi dengan sigap mengangkat ibu Amoi Santi untuk dimandikan oleh pengurus gereja dan dengan sabar menyuapinya hingga kenyang.
Setelah ibu Amoi Santi disuapi hingga kenyang, kemudian dimandikan. Selanjutnya Belmi beserta pengurus gereja lainya mendoakannya supaya cepat sembuh, itulah sepenggal pelayanan yang Belmi lakukan untuk jemaat selama lebih kurang 8 tahun terakhir ini.
"Apa yang saya lakukan ini murni untuk melayani masyarakat. Puji Tuhan setiap saya membantu, baik membantu masyarakat maupun jemaat gereja, saya merasa ada kepuasan tersendiri. Bagi saya dengan melihat mereka tersenyum, saya sudah sangat merasa bahagia," pungkas Belmi. [Noto]
Tidak ada komentar