Pemburu di Nanga Boyan Temukan Mayat Tergantung di Hutan

"Sabtu (30/9/17) Sekitar pukul 10.00 WIB, saksi kembali ke lokasi bersama tiga orang rekannya tersebut dengan tujuan untuk memastikan sosok yang tergantung. Setelah dilihat dari dekat, ternyata sosok tersebut adalah mayat seorang manusia yang sebelumnya tidak diketahui identitasnya," ujar Kapolres Kapuas Hulu kepada wartawan, Minggu (1/10/17).
Kemudian lanjut Imam, keempat saksi tersebut mengambil dokumentasi korban yang diduga gantung diri ini. Setelah itu saksi kembali ke Desa Landau Mentail untuk memberitahukan kepada Ketua RT terkait penemuan sesosok mayat yang bergantung di pohon di hutan Desa Nanga Boyan tersebut. "Mereka menunjukkan hasil dokumentasi kepada Ketua RT yakni Akilaus," terang Imam.

"Akhirnya ketiga anggota Polsek tersebut bersama dengan Kepala Desa Delintas Karya dan Kepala Desa Nanga Boyan beserta saksi dan masyarakat setempat mendatangi TKP untuk melakukan TPTKP dan mengamankan status QUO," ungkapnya.
Lebih lanjut Imam mengatakan, sesaampainya di lokasi, ada salah satu warga yang mengenali sosok mayat yang bergantung dibawah pohon tersebut, yang diketahui melalui baju yang dipakai oleh sosok mayat tersebut. "Mayat tersebut katanya adalah Bandi alias Krebo. Kemudian salah satu anggota Polsek langsung menghubungi Kapolsek Boyan Tanjung untuk mendatangkan dokter untuk dilakukan visum et repertum," jelasnya.
Menurut Imam, sekitar pukul 23.00 WIB, Kapolsek bersama anggota Polsek lainnya beserta dokter Puskemas Boyan Tanjung tiba di TKP. Kemudian mayat tersebut yang mana sebelumnya bergantung dibawah pohon dengan posisi tali kurang lebih dua meter yang tersimpul dileher, akhirnya jenazah langsung dievakuasi ke salah satu halaman rumah warga.
"Kemudian dilakukan visum et repertum oleh dokter Puskesmas Boyan Tanjung yakni dr.Maskur. Dalam waktu 3 jam atau sekitar pukul 03.30 WIB dinihari, visum et repertum selesai dilaksanakan. Setelah itu anggota Polsek bersama masyarakat setempat mengevakuasi mayat kehalaman Surau di Desa Nanga Boyan untuk menunggu keluarga dari Pontianak untuk dilakukan pemakaman," pungkas Imam Riyadi. [Noto]
Tidak ada komentar