Recent comments

  • Breaking News

    FKUB Kapuas Hulu Gelar Dialog Dengan Pelajar SMAN 1 Mentebah

    Pelajar SMAN 1 Mentebah saat ikuti sosialisasi dan dialog bersama FKUB Kapuas Hulu.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menggelar sosialisasi dan dialog kepada pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mentebah Kecamatan Mentebah, Rabu (22/11/2017).

    Sosialisasi dan dialog tersebut dihadiri oleh puluhan siswa-siswi SMAN 1 Mentebah, Kepala SMAN 1 Mentebah Alexander, S.P, dan perwakilan dari Polsek Mentebah Aiptu Hermansyah.

    Sedangkan pihak dari FKUB diantaranya yaitu Ketua FKUB Kabupaten Kapuas Hulu Zainuddin, S.Ag,S.Pd.I, penyuluh agama Islam Ustadz Sukirno, S.Pd.I, unsur agama Hindu Iputu Sudiarta, unsur agama Kristen Pendeta Luther, S.Th, unsur agama Kong Hu Cu Sepin, unsur agama Katholik Yan Lanting dan unsur agama Islam sekaligus Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Kabupaten Kapuas Hulu H. Muhammad Saie, AP, serta pemandu dari staf Kemenag Kapuas Hulu Suryadi, S.Ag.MM.

    Adapun tujuan dari digelarnya sosialisasi dan dialog kepada pelajar SMAN 1 Mentebah oleh FKUB Kapuas Hulu ini yakni terkait kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan oleh tiga (3) orang pelajar SMAN 1 Mentebah beberapa hari lalu. Dimana 3 orang siswa (pelaku) tersebut telah dilaporkan ke Polisi, sehingga saat ini ketiga orang pelaku tersebut masih dalam proses pemeriksaan oleh Polres Kapuas Hulu.

    "Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) FKUB yakni berdialog antar umat beragama, dengan tujuan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dengan saling menghargai, agar timbul rasa toleransi antar sesama," ujar Ketua FKUB Kabupaten Kapuas Hulu Zainuddin, S.Ag,S.Pd.I.

    Jika mau hidup di Indonesia lanjut Zainuddin, maka kita harus siap dengan perbedaan. "Perbedaan mau tidak mau harus kita terima dengan baik. Perbedaan bukanlah kehendak kita, oleh sebab itu belajarlah berbeda, agar terbiasa dengan perbedaan," ungkapnya.

    Zainuddin menjelaskan bahwa setiap agama mempunyai panduan, sebab panduan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan. "Panduan setiap agama adalah kitab suci. Sehingga sudah pasti setiap agama sangat menghargai kitab sucinya masing-masing," jelasnya.

    Zainuddin menegaskan kepada seluruh pelajar, agar tidak terjebak dengan hal-hal negatif hanya karena perbedaan.

    "Kita ini hidup berdampingan dengan multi etnis dan multi agama (multi kultural). Jadi, meskipun berbeda, namun jangan sampai perbedaan ini merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945," tegasnya.

    Zainuddin berharap, dengan diadakannya sosialisasi dan dialog semacam ini, semoga kejadian yang sama tidak terulang kembali kedepannya.

    "Sosialisasi multi kultural di sekolah-sekolah ini merupakan program berkelanjutan, guna menjaga kerukunan. Saya berharap semoga dengan sosialisasi ini, hal serupa tidak terulang lagi dikemudian hari, sebab kerukunan merupakan kerinduan bagi kita semua," pungkasnya penuh harap.

    Sementara itu, selain Ketua FKUB, perwakilan masing-masing unsur agama dari pihak FKUB juga memberikan himbauan kepada pelajar dengan inti yang sama, yakni supaya dapat menciptakan kerukunan dan bersikap toleransi, serta menghargai perbedaan antar sesama umat beragama. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad