Saatnya Yang Muda Yang Berkarya
PONTIANAK, Uncak.com - Tak terasa sudah setahun berlalu, kini acara Kalimantan Book Fair akhirnya diselenggarakan kembali untuk kedua kalinya di Rumah Radang Pontianak.
Tahun lalu komunitas menggambar manga mencapai penjualan 400 pcs komik. Adalah Assyifa S. Arum penulis komik yang juga mentor membuat komik merasa senang dengan hasil yang diperoleh. Tahun lalu, stok komik habis sebelum pameran usai. “Dari pada mubazir, standnya oper ke lain,” canda Assyifa.
Itulah salah satu episode kisah Kalbar Book Fair tahun lalu.
Tahun ini uncak.com mewawancarai Ayu Murniati (26), dimana dia membuka stand menggambar sketsa. Gambar-gambar itu milik Ayu yang memang memiliki hobi menggambar.
Hobi ini ia tekuni semenjak duduk di bangku sekolah dasar hingga duduk dibangku SMA. Ternyata hobi ini membawa kemujuran bagi Ayu yang lulusan S1 Arsitektur di Jogjakarta.
Ketika SMA, ia mendapat orderan sketsa wajah dari temannya, hingga merembet ke teman-teman lainnya. Banjir orderan membuat sketsa pun datang. Awal mula perwajah dihargai Rp.7.500. Kini perwajah dihargai Rp150.000 ukuran A4. Harga pun menyesuaikan ukuran.
Namun, jelas Ayu yang sejak kecil sudah mandiri, sewaktu kuliah, aktivitas berdagang jasa membuat sketsa inipun sempat terhenti. Dan kembali menggeluti bisnis ini, setelah lulus kuliah. Anak dari sepasang suami istri bernama M. Umar seorang buruh harian lepas dan Ayu Murniati yang sehari-hari bekerja sebagai tukang urut, kini mempunyai penghasilan paling sedikit 2 (dua) juta rupiah setiap bulannya.
Dalam seminggu ia mendapat orderan 500 pcs sketsa wajah. Sebenarnya ia tak hanya bisa menggambar sketsa wajah, tapi juga gambar lainnya. Hanya saja, sketsa wajah ini yang paling banyak diminati. Peminatnya pun didominasi oleh kaum perempuan. Mereka membelinya untuk kado buat teman, untuk kado pernikahan, dan lain-lain.
Selama ini Ayu berjualan online, dan pelanggannya kebanyakan dari Jakarta dan Jogjakarta. Hobi berbisnis yang membuat ia mandiri sejak kecil, apa aja bisa jadi duit, kerja, jualan jilbab. Menurut anak pertama, ayu, karena hobi tidak merasa untung ruginya.
Jurnalisme Warga : [Hijria]
Tidak ada komentar