Berbagai Prosesi Sakral Warnai Hari Jadi Nanga Bunut ke-203
KAPUAS HULU, Uncak.com - Dalam rangka memperingati hari jadi Nanga Bunut yang ke-203, tahun 2018, berbagai acara prosesi sakral mewarnai kemeriahan yang tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja, sebab prosesi sakral tersebut merupakan budaya atau bentuk kearifan lokal yang harus dijunjung tinggi dan dilestarikan.
Dalam hari jadi Nanga Bunut tersebut, hadir Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir, SH, beserta istri dan rombongan, dimana saat beliau tiba, disambut dengan sangat meriah, Senin (29/1/18) Pagi.
Sebelum memasuki rumah adat, prosesi sakral pun mulai dilaksanakan, diantaranya pemasangan jubah dan mahkota raja pada Bupati, dimana Bupati ini adalah putera daerah Nanga Bunut, Kecamatan Bunut Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar.
Usai pemasangan jubah dan mahkota raja, Raden Sudarjo melakukan sembah dengan mengucapkan kalimat seperti ini kepada Bupati.
"Ampun tuanku, sembah patik harap diampunkan, patik menghadap tuanku," ujar Raden Sudarjo.
Kemudian dilanjutkan dengan pantun, tepung tawar, begansai. Sehingga barulah Bupati boleh memasuki rumah adat.
Adapun tujuan Bupati memasuki rumah adat tersebut yakni untuk meresmikan icon Bunut Bumi Ulak Mahkota Raja dan Bunut Beramih.
Usai meresmikan icon Nanga Bunut dan Bunut Beramih tersebut, dilanjutkan dengan acara minum madu secara simbolis oleh 10 (sepuluh) orang anak-anak yang diberikan langsung oleh Nasir.
Selanjutnya Nasir beserta istri dan rombongan menuju indoor AdiPati untuk diresmikan dengan penandatanganan prasasti, sekaligus tempat acara seni dan sambutan-sambutan lainnya, serta pemotongan Pulot Jijak oleh Camat Bunut Hilir yang diberikan kepada Bupati dan Keturunan Raja lainnya.
Setelah acara inti selesai, dilanjutkan dengan makan siang dengan cara Saprah (makan dengan duduk sila saling berhadapan yang dialas dengan kain putih), dimana sebelumnya panitia sudah menyiapkan ikan satu ton lebih, diantaranya ikan toman dan ikan entukan untuk dikonsumsi oleh para tamu undangan.
Jurnalisme Warga: [Dedi Setiawan]
Editor: [Ria]
Tidak ada komentar