Recent comments

  • Breaking News

    Workshop Ujicoba Ekowisata Program ADB di Desa Nanga Lauk

    Staf Ahli Bupati Kapuas Hulu Bidang Pemerintahan Drs. Abdul Karim.
    Sekretaris BAPPEDA Kapuas Hulu Indra Kumara.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas Hulu, yang diwakili oleh staf ahli Bupati Kapuas Hulu Bidang Pemerintahan, membuka workshop ujicoba ekowisata dan monev implementasi program Asian Development Bank (ADB) H.O.B Technical Asistance  8331 INO di Desa Nanga Lauk, Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu.

    Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, dimulai sejak 14 - 15 Februari 2018.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, unsur pimpinan atau perwakilan dari OPD Kabupaten Kapuas Hulu, diantaranya Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Dinas LH, Dinas PMPD, KPH Kapuas Hulu Utara, Balai Besar TNBKDS.

    Hadir pula Sekretaris Bappeda Kapuas Hulu, Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata, perwakilan Bank Kalbar dan Bank BRI, Camat Embaloh Hilir, Kades Nanga Lauk, Ketua LPHD Lauk Bersatu, serta para tamu undangan. 

    Dalam sambutannya, Staf ahli Bupati Kapuas Hulu Bidang pemerintahan, Drs, Abdul Karim, mengucapkan terimakasih atas dukungan mitra ADB H.O.B, konsultan dan semua pihak karena telah melaksanakan workshop ujicoba ekowisata dan monev ini di Desa Nanga Lauk.

    "Ujicoba ini dipandang sangat penting, dimana untuk melihat kesiapan lanjutan setelah adanya pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh mitra dan konsultan selama dua tahun terakhir", ujar Abdul Karim.

    Karim berharap kepada semua pihak yang hadir, agar bisa menyempurnakan kegiatan ini, sehingga model ekowisata di Desa Nanga Lauk dapat menjadi bagian event wisata di Kapuas Hulu setiap tahunnya.

    "Harapan saya supaya pelatihan keterampilan produk, baik rotan, karet serta madu yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat, perlu ditindak lanjuti dengan praktek pembuatan produk yang berkualitas agar mampu bersaing dengan produk di luar Kapuas Hulu", harapnya.

    Dikatakan Karim, meskipun pengelolaan sektor kehutanan telah beralih menjadi kewenangan pemprov, namun pembinaan dan pendampingan serta pemberdayaan masyarakat yang berada di dalam dan sekitar hutan merupakan kewajiban bersama.

    "Untuk kepentingan masyarakat Kapuas Hulu, tentu pemkab akan terus mendukung dengan berusaha melakukan hal yang terbaik", katanya.
    Foto bersama.
    Menurut Karim, saat ini Desa Nanga Lauk, melalui program ADB H.O.B yang mendukung perikehidupan, telah memulai program ekowisata dan pendukungnya, seperti rumah karet bokar, rumah madu, pengembangan produk rotan dan taman baca desa.

    Kami sangat berharap agar program-program ini terus dikembangkan sehingga bisa menjadi contoh bagi desa-desa yang lain. "Pemkab tentunya mendukung jika masyarakat mampu mengelola hutannya sendiri guna mendapatkan manfaat dan berdampak baik secara luas pada masyarakat di sekitarnya", pungkasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kapuas Hulu, Indra Kumara, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan dukungan dari ADB dimulai sejak tahun 2015 lalu dan akan berakhir pada akhir Februari 2018.

    "Mengingat akan berakhir pada akhir Februari 2018 ini, semoga program yang baik bisa dilanjutkan oleh kawan-kawan pendamping", terangnya.

    Dikatakan Indra, pada saat tahun 2015 - 2016 lalu, diadakan praktek monev implementasi program yang dipimpin oleh Dinas Perkebunan dan Kehutanan. Namun sejak berlakunya UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, terdapat peralihan kewenangan sektor kehutanan.

    "Yang dulu dilakukan oleh Pemkab, sekarang dilakukan oleh Pemprov. Namun di SK Gubernur, ketuanya adalah di BBTNBKDS", katanya.

    Indra menjelaskan, bahwa dalam hal ini ada tiga jenis program, diantaranya adalah peningkatan kapasitas untuk empat Provinsi dan 17 Kabupaten seluruhnya di dalam wilayah jantung Kalimantan salah satunya adalah Kabupaten Kapuas Hulu.

    Adapun yang kedua adalah ujicoba. Dimana sebelumnya mengadakan rapat di Jakarta, maka diputuskanlah desa Nanga Lauk menjadi lokasi ujicoba, salah satu alasannya karena berada di wilayah KPH. Dan yang ketiga adalah masuk ke wilayah kunci yaitu perbatasan antara wilayah Utara dan Selatan di Kapuas Hulu, jelasnya.

    "Saya berharap kepada masyarakat setempat dapat menjaga fasilitas fisik yang telah dibangun ini, dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan baik pula", harapnya. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad