Recent comments

  • Breaking News

    400 Petani Karet Kapuas Hulu Akan Dilatih

    Ilustrasi
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu bekerjasama dengan Continental A.G dan the DeutscheGeselkschaft for Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH dalam meningkatkan rantai nilai karet alam secara berkelanjutan di Kabupaten Kapuas Hulu.

    Melalui pendekatan jurisdiksi, inisiatitif rantai pasok berkelanjutan, GIZ dan perusahaan ban Jerman Continental A.G tersebut, melakukan sosialisasi kerjasama yang merupakan inovasi baru, bertempat di Aula kantor Bupati Kapuas Hulu, Selasa (20/3/2018).

    Gonzalez, mewakili perusahaan ban Jerman Continental A.G, menyatakan, tujuan dari kerjasama ini adalah untuk memfasilitasi produksi karet alam yang berkelanjutan, memberikan pelatihan praktek pertanian yang baik, dan melakukan penelusuran asal karet dari setiap petani yang terlibat di sepanjang proses produksi hingga sampai ke pabrik ban Continental.

    Selain itu, organisasi petani dan penjualan langsung dari petani ke pabrik karet menjadi bagian yang penting di dalam pelaksanaan proyek. Dengan melakukan hal tersebut, para mitra yang bekerjasama mengharapkan bahwa dengan mengoptimalisasi rantai pasok, peningkatan kualitas, dan produktifitas karet, maka akan memberikan pendapatan yang lebih baik kepada petani karet di Kapuas Hulu.

    Kerjasama antara Continental A.G dan GIZ ini merupakan bentuk kerjasama antara pemerintah-swasta (publik private partnership) yang diinisiasi oleh Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ).

    Menurut Gonzalez dalam sosialisasi itu, pohon karet tumbuh di kawasan hutan hujan tropis dan sangatlah penting untuk memastikan perkebunan karet agar tidak menyebabkan terjadinya perambahan dan perusakan hutan, sebab Kabupaten Kapuas Hulu telah mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Konservasi, dimana sebagian besar wilayah merupakan kawasan hutan, dan mempunyai lahan gambut yang luas yang penting bagi dunia.

    Dalam memproduksi karet alam dengan kualitas tinggi melalui agroforestri yang menjaga keanekaragaman hayati, kesuburan tanah yang baik, serta memberikan pendapatan yang signifikan bagi petani karet.

    Melalui inisiatif ini, sebanyak 400 orang petani karet akan dilatih untuk menghasilkan karet dengan kualitas yang tinggi yang memenuhi kriteria keberlanjutan yang jelas. Perluasan pendekatan yang inovatif ini merupakan tujuan pelaksanaan proyek bagi para mitra yang bekerjasama.

    Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, S.H menyatakan, program kemitraan antara GIZ dan Continental A.G di Kapuas Hulu ini merupakan inisiatif pionir untuk memastikan ketelusuran dan keberlanjutan dalam produksi karet alam, serta memberikan akses langsung bagi petani lokal ke pasar internasional.

    "Kami juga membutuhkan pengembangan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kapuas Hulu," singkat Nasir.

    Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan  Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Dedi Junaidi, menyampaikan bahwa pemerintah menyambut baik inisiasi peoyek ini.

    "Kami berharap agar kesejahteraan petani karet di Kapuas Hulu dapat ditingkatkan melalui proyek tersebut," harap Dedi.

    Dikatakan Dedi, bahwa nilai ekspor karet nasional mencapai Rp. 75 tryliun pada tahun 2017 lalu. Namun meskipun demikian, provitas karet di Kabupaten Kapuas Hulu perlu terus ditingkatkan, dimana saat ini proviras karet di Kapuas Hulu hanya mencapai 300 kg per hektare.

    "Provitas itu jauh dari potensi produktivitas nasional yang mencapai dua ton per hektare. Jika produktivitas tersebut dapat dicapai, maka potensi nilai perdagangan karet Kapuas Hulu bisa mencapai Rp. 85 milyar," katanya.

    Selain itu lanjut Dedi, pengelolaan kebun karet di Kapuas Hulu harus terintegrasi, dan berkelanjutan sehingga dapat bersaing dengan Thailand.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad