Manuver Pesawat Trike Warnai Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-35 di Putussibau
KAPUAS HULU, Uncak.com - Upacara bendera dalam rangka puncak peringatan hari Bakti Rimbawan ke-35 di Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) berlangsung Khidmat, Jumat (16/3/2018).
Dalam upacara itu, Arif Mahmud Kepala BBTNBKDS selaku inspektur upacara, dia membacakan amanah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dalam amanah itu menegaskan bahwa aspek lingkungan saat ini tidak lagi dianggap menjadi elemen penghambat pembangunan, namun justru menjadi pendorong pembangunan yang lebih ramah lingkungan.
“Sekarang sedang berkembang diskursus publik tentang greener policy, investasi pada usaha ramah lingkungan sejalan dengan investasi pertumbuhan ekonomi,” tegas Arif.
Arif juga mengingatkan, bahwa pengelolaan lingkungan saat ini sudah sangat maju (advance). Hal ini dibuktikan dengan kebijakan dan aturan yang mengakomodir aspek lingkungan dalam berbagai kebijakan pembangunan nasional.
“Masyarakat sudah lebih maju dalam memahami tentang lingkungan, dan UU 1945 serta aturan pelaksanannnya. Lebih advance dari sekedar isu konvesional lingkungan,” terangnya.
Upacara bendera di Balai Besar Taman Nasional (Tana) Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Bentarum) itu merupakan anti klimaks dari serangkaian acara dalam peringatan Hari Bakti Rimbawan. Tidak seperti tahun lalu, dimana sejumlah pejabat tinggi dari Kabupaten Kapuas Hulu juga diundang.
Tampak Bupati Kapuas Hulu A.M Nasir mengisi kursi VIP dalam upacara kali ini didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu. Sama seperti tahun lalu, pada upacara kali ini juga dianugerahkan Betung Kerihun Award.
Adapun Betung Kerihun Award tahun ini, diberikan kepada Bapak Tucik dari Tanjung Lokang.
Ketika dimintai pendapatnya usai upacara, Tucik mengatakan bahwa tidak pernah terpikirkan olehnya akan menerima anugerah dari Tana Bentarum.
Menurut Tucik, bagi masyarakat, terutama yang bergantung dengan sumberdaya hutan, harus juga mau menjaga keberadaan hutan dari gangguan yang merusak, serta ancaman kebakaran.
“Yang saya lakukan memang sudah semestinya, kalau bukan kita yang jaga siapa lagi? Yang saya lakukan juga untuk anak cucu kita kelak,” tuturnya.
Selain pemberian BetungKerihun Award, panitia tahun ini juga memberikan penghargaan pegawai teladan TaNa Bentarum, beasiswa bagi 7 (tujuh) orang siswa, bantuan dua ekor sapi serta bantuan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan untuk 10 desa di sekitar TN Betung Kerihun dan TN Danau Sentarum.
Hari Bakti Rimbawan merupakan peringatan berdirinya Kementerian LHK saat ini, tanggal 16 Maret 1983. Kala itu melalui Keppres, presiden Soeharto memisahkan bagian Kehutanan yang setingkat eselon I menjadi Departemen Kehutanan. Sejak saat itu, kiprah rimbawan dalam mengelola sumberdaya hutan menjadi semakin diperhitungkan.
Indonesia kemudian menjadi salah satu negara pengekspor kayu dan hasil hutan terbesar di Dunia. Namun kini kondisi hutan di Indonesia semakin kritis, karenanya tantangan pengelolaan hutan menjadi kompleks dan Rimbawan dituntut menjadi lebih inovatif.
Peringatan Hari Bakti Rimbawan ini juga merupakan kesempatan untuk melakukan refleksi, menggali inovasi, inspirasi dan motivasi dalam kiprah kerja di bidang LHK dimanapun bertugas.
Puncak peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-35 lingkup TaNa Bentarum ditutup dengan atraksi pesawat Trike yang terbang melintasi lapangan upacara dan bermanuver selama kurang lebih 30 menit, dimana menambah semarak acara tersebut. Selain itu diadakan pula eksibisi lomba menyumpit dan gasing yang merupakan lomba-lomba tradisional, perlombaan tersebut diawali oleh Bupati Kapuas Hulu dengan menyumpit pertama kali ke sasaran. [Noto]
Tidak ada komentar