Di Senakin, Buah Mentawa Laris Manis
Buah mentawa mentah (tua) yang digemari masyarakat Kabupaten Landak, Kalbar. |
Buah mentawa yang sudah masak. |
Sosok buah mentawa alias mentawak (Artocarpus Anisophyllus) merupakan buah sejenis nangka-nangkaan.
Buah mentawa juga merupakan salah satu buah lokal yang cukup unik dan langka. Buah tersebut juga dapat dijumpai di Semenanjung Malaya dan Sumatera.
Buah yang apabila sudah masak tersebut, sangat mudah dibelah dengan hanya menggunakan tangan kosong dan apabila dibelah, maka akan tampak daging buah berwarna merah oranye cerah.
Buah mentawa dengan daging buah oranye cerah itu mempunyai rasa manis, lezat, dan aroma harum, serta tekstur daging buah yang lembut dengan biji keras.
Kenikmatan sensasional dari buah mentawa itu dapat dinikmati pada musim-musim tertentu.
Selain dagingnya yang bisa dimakan pada buah tersebut, bijinya juga dapat dikonsumsi dengan terlebih dahulu dikeringkan dan digoreng. Rasanya sangat gurih.
Buah mentawa termasuk buah yang langka.
Habitat alaminya adalah hutan hujan tropis, alih fungsi habitatnya menjadi penanaman monokultur sangat berpotensi menurunkan populasi mentawa yang semakin langka.
Buah mentawa salah satu kekayaan yang sangat berharga dari bumi nusantara.
Khusus di Desa Senakin, dan Kabupaten Landak pada umumnya, buah mentawa sangat digemari oleh masyarakat setempat yang merupakan mayoritas suku dayak. Namun, sangat disukai pula oleh berbagai suku yang sudah menetap di wilayah Kabupaten Landak meskipun awalnya rasa buah tersebut asing bagi mereka, tapi setelah merasakannya, mereka sangat menyukainya.
Di daerah tersebut juga, cara mengkonsumsi buah mentawa berbeda dari daerah-daerah lainnya yang ada di Kalimantan.
Dimana cara masyarakat di Kabupaten Landak lebih terbiasa secara turun temurun mengkonsumsi buah mentawa yang masih mentah tapi yang sudah tua karena rasanya lebih gurih. Beda halnya dengan yang sudah masak, meski rasanya manis tapi kurang disukai.
Di Desa Senakin, buah mentawa sangat laris di pasaran meski harganya tergolong mahal. Tapi tetap saja mudah terjual karena sangat disukai masyarakat.
Seperti halnya hari ini, Rabu (15/8/2018) di pasar Senakin, sekitar ratusan buah mentawa dari daerah Sidik Kayuaga (pelosok desa Gombang), dalam waktu sekejap mata, diserbu warga sehingga ludes terjual.
Adapun harga buah mentawa saat ini di seputaran Desa Senakin berkisar Rp 5.000 - 15.000.
"Kalau sebulan yang lalu, harga mentawa mencapai Rp 20.000 - Rp 25.000. Karena waktu itu hanya sedikit yang sudah tua, makanya mahal," kata Arie Utoyo, warga Dusun Serimbang, Desa Senakin saat ditemui uncak.com di warung mie Seor miliknya di Dusun Serimbang yang saat itu pengunjung warung juga sedang menikmati buah mentawa, Rabu (15/8).
Dijelaskan Arie, walaupun saat iu harganya cukup mahal, tapi tetap saja mudah terjual.
"Mentawa ini adalah jenis buah musiman yang sangat digemari oleh masyarakat Kabupaten Landak, sehingga musimnya sangat ditunggu-tunggu," singkat Arie Utoyo.
Sementara itu, saat media ini hendak menuju Putussibau seusai mengikuti kegiatan di Kota Pontianak dengan melewati jalur Pontianak - Ngabang, tampak di tepi jalan di Kota Ngabang, tepatnya di sekitaran lapangan Bardan, berderet meja-meja pedagang buah mentawa.
Saat ditemui, salah seorang pedagang mengatakan bahwa buah tersebut berasal dari berbagai Kecamatan yang ada di Kabupaten Landak, seperti dari Kecamatan Menyuke dan Kecamatan Sengah Temila.
"Kisaran harga buah mentawa di Kota Ngabang mencapai Rp 15.000 - 20.000. Tapi buah yang satu ini sangat banyak yang suka sehingga mudah laku dijual," ujarnya. [Noto]
Tidak ada komentar