Recent comments

  • Breaking News

    "Listrik untuk Warga Desa Semuntik" (Catatan Komunitas Anak Negeri Indonesia)

    Inilah catatan dari Ketua Komunitas Anak Negeri Indonesia. Atho Lose yang dititipkan kepada Uncak.com di Putussibau (kemarin).
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Komunitas Anak Negeri Indonesia, merupakan salah satu dari sekian banyak komunitas di Indonesia yang peduli akan kehidupan sosial masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah perbatasan.

    Atho Lose, Ketua Komunitas Anak Negeri Indonesia yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia -  Malaysia, tepatnya di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menitipkan catatan singkat kepada media ini di Putussibau, Selasa (22/1/2019).

    "Catatan itu ditulis berdasarkan suara hati saya bersama teman-teman terhadap kondisi warga Desa Semuntik, Kecamatan Badau yang masih sangat jauh dari perhatian pemerintah," ujar Atho Lose.

    Menurut Atho Lose, catatan singkat itu juga ditulis berdasarkan fakta sehingga muncul kepedulian mereka terhadap kondisi yang dialami oleh warga Desa Semuntik yang sejak Indonesia merdeka, tapi hingga detik ini belum mendapatkan penerangan (listrik).

    Catatannya itu, cukup menggugah hati bagi siapa saja yang membacanya, dimana di era perkembangan teknologi modern yang serba digital ini, ternyata masih ada saudara kita yang belum menikmati sepenuhnya kemerdekaan. Dimana sudah lebih dari 73 tahun Indonesia merdeka.

    Berikut catatannya:

    Listrik untuk Warga Desa Semuntik

    Cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Berdasarkan cita-cita kemerdekaan tersebut, maka sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah dan seluruh masyarakat bersinergi dan bekerjasama dalam mewujudkannya.

    Dalam upaya mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan sarana dan prasarana pendukung sehingga dapat dicapai. Tugas dan kewajiban negara adalah memfasilitasi dan menyediakan fasilitas penunjang kebutuhan dasar bagi semua masyarakat Indonesia, dimana penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, air bersih dan sarana penerangan atau listrik serta pelayanan sosial lainnya.

    Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, maka kebutuhan masyarakat juga semakin meningkat. Kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat tersebut, membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya adalah kebutuhan dasar akan listrik. Selain sebagai penerangan, listrik juga dapat menunjang pendidikan, kesehatan, komunikasi dan kemudahan dalam memperoleh akses informasi melalui media televisi, media online, atau internet bagi perkembangan serta pengetahuan hidup masyarakat.

    Mengingat usia kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia sudah 73 tahun, namun masih banyak kebutuhan dasar masyarakat di beberapa wilayah Indonesia khususnya di daerah perbatasan belum terpenuhi, salah satunya yang terjadi di Desa Semuntik, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kalau kita melihat dari posisi keberadaannya sangat strategis dimana Desa Semuntik merupakan Desa Garda terdepan NKRI yang kondisinya hingga saat ini masih sangat terbelakang dan mendapat predikat sebagai desa yang sangat tertinggal.

    Hal tersebut dikarenakan belum adanya sarana kebutuhan dasar listrik. Dimana hal ini dapat mempengaruhi sarana kebutuhan lainnya yaitu air bersih yang sulit dialirkan. Faktor lain juga yang ikut berpengaruh adalah terhambatnya peningkatan tingkat SDM masyarakat, pola hidup masyarakat yang belum tertata dengan baik, juga menyebabkan minat belajar anak-anak di Desa Semuntik sangat rendah, dimana tingkat pendidikan masyarakat rata-rata hanya tamat SD dan banyak yang putus sekolah atau tidak pernah sekolah sama sekali. Dalam hal akses informasi dan penggunaan teknologi, masih belum dapat digunakan dalam menunjang kehidupan masyarakat.

    Beberapa persoalan di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor utamanya adalah tidak adanya ketersediaan sarana listrik. Karena dengan adanya sarana listrik, maka semua persoalan di atas bisa diuraikan. Kondisi ini tidak dapat dibiarkan dan harapannya dapat segera diselesaikan mengingat Desa Semuntik Desa terdepan yang menjadi potret wajah Indonesia dan merupakan wilayah GEOPOL dan GEOSTRATEGI Indonesia, untuk itu NAWACITA harus dapat terwujud di perbatasan NKRI. Sebab jika melihat perbandingan dengan Negara tetangga (Malaysia), maka wilayah perbatasan kita (Indonesia) masih sangat jauh tertinggal.

    Untuk memacu perkembangan wilayah perbatasan, maka harus dibangun sarana penunjang yang memadai yang mendukung, salah satunya adalah ketersediaan sarana penerangan (listrik) di beranda NKRI. Kemajuan wilayah perbatasan merupakan tanggungjawab bersama sebagai sesama anak bangsa dengan sinergitas antar semua golongan, lapisan masyarakat bersama pemerintah.

    Besar harapan kami, agar permohonan ini dapat ditanggapi dan dilaksanakan dalam rangka kemajuan Desa Semuntik. Jika bangsa ini berdiri atas dasar kesamaan nasib, maka semua masyarakat harus mendapatkan hak dan kewajiban yang sama termasuk pemerataan pembangunan. Sekiranya Tuhan senantiasa merestui segala usaha dan perjuangan kita dalam membangun bangsa dan tanah air Indonesia tercinta ini.
    [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad