Recent comments

  • Breaking News

    dr. Harisson: Perawat Adalah Profesi Penghuni Surga

    dr. H. Harisson, M. Kes, yang merupakan pimpinan sidang pada acara pengambilan sumpah perawat Kabupaten Kapuas Hulu, saat menyampaikan kata sambutan di depan ratusan perawat.
    KAPUAS HULU, Uncak.com -  Profesi perawat adalah profesi paling mulia dibanding tenaga kesehatan lainnya.

    Hal tersebut dikatakan dr. H. Harisson, M.Kes, dalam salah satu sambutannya pada acara pengambilan sumpah perawat di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bertempat di Indoor Volly, Putussibau, Sabtu (6/4/2019).

    Harisson yang dalam acara itu adalah selaku pimpinan sidang, memaparkan alasan atas mengapa perawat disebutnya adalah profesi yang paling mulia dibanding petugas kesehatan lainnya.

    Dijelaskan Harisson, perawat selalu mengerjakan tugas yang susah-susah, dimana selalu mendengar keluh kesah pasien.

    "Tapi terkait jasa, saya rasa dokterlah yang paling tinggi dan besar jasanya dibanding perawat.
    Namun yang kemungkinan banyak jadi penghuni surga adalah perawat karena selain kerjaannya merawat pasien, juga jumlah perawat mungkin lebih banyak dari dokter," candanya.

    Terkait gaji perawat, Harisson juga cukup prihatin, karena gajinya relatif masih kecil. Namun dia meyakini bahwa di balik masalah tersebut, pasti ada balasan dan pahala yang setimpal atas kerja keras perawat.

    "Jika perawat bertindak professional dan mewarnai tindakannya dengan nilai-nilai agama, insyaallah yang profesinya sebagai perawat jadi penghuni surga," tuturnya.

    "Perawat juga harus melayani pasien dengan tulus dan ikhlas, serta menguasai ilmu yang kompeten," tambah Harisson.

    Menurut Harisson, saat ini dunia sangat memerlukan ilmu pengetahuan atau kompetensi yang tinggi.

    "Betapa pentingnya kompetisi. Dimana seseorang harus mampu menguasai kompetensi di bidangnya masing-masing. Sebab saya yakin Indonesia akan masuk menjadi 4 (empat) negara besar di dunia pada tahun 2045 mendatang. Maka dari itu, persiapkanlah generasi yang cerdas menuju tahun 2045," ungkapnya.

    Lebih lanjut Harisson mengatakan, untuk menuju 2045, harus mempersiapkan generasi yang sehat terlebih dahulu.

    "Kalau sudah sehat, barulah bisa cerdas dan pintar. Minimal bagaimana cara kita memberi anak kita makanan yang bergizi mulai dari sekarang, agar tidak menderita stunting," tuturnya.

    Oleh sebab itu, lanjut Harisson, perawat harus bekerjasama dengan petugas gizi agar perawat juga bisa mengarahkan kepada ibu-ibu untuk memberikan gizi kepada anak-anaknya.

    "Berikanlah ilmu kalian (para perawat) kepada masyarakat. Sebab langkah tersebut juga adalah langkah untuk membantu pemerintah," pungkasnya.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad