Recent comments

  • Breaking News

    Aktivitas Truk Sebabkan Jalan Rusak dan Berdebu, Warga Tangai Jaya Resah

    Rombongan dump truck yang beraktivitas mengangkut material dari Desa Kepala Gurung menuju crusher dan dari crusher kemudian diangkut ke luar (jalan lintas Selatan).
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Tidak hanya pengguna jalan yang dirugikan, tapi masyarakat sekitar pun turut terkena imbas akibat tingginya aktivitas dump truck pengangkut material batu.

    Seperti halnya yang dirasakan oleh Elis Marlina, warga Desa Tangai Jaya, Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ia mengeluhkan buruknya kondisi ruas jalan yang ia lewati setiap hari untuk keperluan berpergian.

    "Jalannya berdebu dan berbatu besar yang muncul di atas ruas jalan karena sering dilewati truk. Sehingga batunya lari ketika diinjak oleh roda motor, mengakibatkan banyak orang jatuh ketika berpapasan dengan truk. Orang jatuh karena harus menghindari truk-truk yang lewat setiap hari tersebut," ujar Elis Marlina kepada uncak.com, Jumat (10/5/2019).

    Menurut Elis, truk-truk yang lewat setiap hari tersebut mengangkut material batu untuk kebutuhan pabrik crusher yang ada di sekitar wilayah tersebut.

    Elis berharap kepada pemilik pabrik crusher, supaya memperbaiki jalan yang rusak yang dilewati oleh truk-truk pengangkut material tersebut.

    "Tolong pikirkanlah juga nasib kami masyarakat yang selalu melewati jalan yang berdebu dan jelek ini," papar Elis.

    Elis juga berharap, agar ketika menimbun lobang, timbunan batunya diratakan kembali, dan menyirami debu di ruas jalan yang berada di dekat permukiman warga.

    "Kami benar-benar memohon kepada yang bersangkutan untuk mengatasi masalah ini," tambah Elis mewakili warga Sekitar.

    Sebagaimana diketahui, Desa Tangai Jaya merupakan Desa yang satu jalur dengan Desa Sukamaju, Desa Kepala Gurung dan Desa Tanjung, yang simpangnya dikenal dengan nama simpang Sukamaju, yang terletak di Desa Menarin, Kecamatan Mentebah.

    Adapun lokasi crusher (mesin pemecah batu) tersebut, terletak tidak begitu jauh dari simpang Sukamaju (sebelum Desa Tangai Jaya).

    Sedangkan menurut kabarnya, crusher yang beroperasi tersebut merupakan crusher milik Apong.

    Diketahui pula, untuk pengambilan bahan material sirtu, diambil dari Dusun Lubuk Tapang, Desa Kepala Gurung, dimana lokasi sirtu tersebut juga merupakan lokasi milik Apong.

    Lalu-lalang truk tersebut sangat berdampak pada kerusakan jalan dan polusi udara (debu) sehingga mengakibatkan warga menjadi tidak nyaman atas kondisi tersebut.  [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad