Recent comments

  • Breaking News

    Kebab, Makanan Asal Turki, Satu-satunya di Kapuas Hulu

    Kebab Fadhilah ala Arif Adorada, Putussibau, Kapuas Hulu (Foto/Arif Adorada).
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Kebab, merupakan kuliner impor yang sangat nikmat sehingga digemari oleh masyarakat Indonesia.

    Khusus di Kapuas Hulu, kebab masih tergolong kuliner yang belum banyak dikenal oleh masyarakat.

    Namun, meski demikian, kebab sudah ada di Kapuas Hulu walaupun baru satu-satunya pedagang yang berjualan kebab tersebut.
    Pondok kebab Fadhilah Arif Adorada, yang terletak di depan Masjid Agung Putussibau. (Foto/Arif Adorada).
    Snack gulung yang kaya akan sayuran dan daging di dalamnya itu sangat cocok disantap untuk makan siang maupun camilan di malam hari.

    Kebab tersebut merupakan makanan yang berasal dari Timur Tengah, yakni dari Turki, namun, sebenarnya berbagai versi kebab ada dijual di Indonesia.

    Kebab Fadhillah misalnya, satu-satunya kebab yang ada di Kapuas Hulu ini tersedia dengan ukuran mini dan jumbo, serta dengan rasa original berbahan dasar daging sapi dan sayur-sayuran, saus tomat, dan mayonaise.

    Buka dari pukul 16.00 WIB (pukul 4 sore) hingga pukul 22.00 WIB (pukul 10 malam).

    Beralamat di Jalan Kom Yos Sudarso Putussibau, atau tepatnya di depan Masjid Agung Darunnajah Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

    "Selain kebab, kita juga ada jual buah strawberry, baso goreng, es strawberry mangga, pisang goreng keju, dan mochi," kata Arif Adorada, pedagang kebab, yang merupakan warga Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan, ketika ditemui di pondok dagangannya, Jumat (18/7/2019) malam.
    Kebab Fadhilah ala Arif Adorada yang dibalut dengan tortila hitam (Foto/Arif Adorada).
    Terkait harga, Arif memaparkan, untuk ukuran mini, harganya Rp 8 ribu per porsi. Sedangkan yang ukuran jumbo, harganya Rp 20 ribu per porsi.

    "Kebab ini adalah makanan cepat saji yang terdiri dari daging sapi yang dipanggang kemudian diiris-iris, ditambah dengan sayuran segar dan mayones, lalu dibalut dengan kulit tortila," terang Arif. [Noto]

    1 komentar:

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad