Seluruh Aparatur Desa di Perbatasan Dukung Inovasi Pembangunan Desa
Suasana saat BID Tahun 2019, yang dipusatkan di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalbar, wilayah perbatasan RI-Malaysia (Foto/dRe). |
Lima kecamatan itu yakni Kecamatan Embaloh Hulu, Batang Lupar, Badau, Empanang dan Puring Kencana.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel & Resto Badau itu dibuka secara resmi oleh Camat Badau, Adenan, S. IP, Senin (26/8).
Bursa Inovasi Desa di perbatasan tersebut tergabung dalam Claster III BID tahun 2019.
Dalam sambutannya, Adenan mengapresiasi seluruh Kades di lima Kecamatan yang begitu antusias menyambut BID tersebut.
Menurut Adenan, antusias dari Kades di desa-desa yang terletak di beranda depan NKRI tersebut menunjukkan bahwa mereka memiliki semangat untuk berinovasi dalam membangun desa.
"Kita sangat bersyukur acara BID ini berjalan lancar dan meriah, karena semua Kades antusias dalam memilih menu Bursa yang ada," ujar Adenan.
Adenan menilai, program BID itu bertujuan untuk menjembatani kebutuhan masyarakat desa, sekaligus sebagai sarana penyelesaian masalah dalam penggunaan dana desa agar sesuai peruntukannya.
"BID ini dapat memberikan masukan kepada perangkat desa dalam kegiatan pembangunan menggunakan dana desa yang lebih efektif dan inovatif," tegasnya.
Adenan berharap, BID tersebut bisa menjadi media belajar bagi perangkat desa, untuk memperoleh informasi terkait penggunaan dana desa agar tidak terjadi penyalahgunaan.
"Ini bertujuan untuk memacu arah kebijakan pembangunan di desa yang lebih baik, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa itu sendiri," paparnya.
Sementara itu, Dedi Hari Supriyanto, Koordinator Tenaga Ahli (TA) P3MD Kabupaten Kapuas Hulu menyatakan, dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembangunan di setiap desa, dan bisa menggali kreatifitas masyarakat dalam mengoptimalkan potensi yang ada.
"Malalui forum ini diharapkan pemerintah desa memiliki referensi dalam merencanakan pembangunan serta menggunakan dana desa lebih optimal, inovatif, dan berkualitas," harap Dedi.
Dedi menekankan, untuk tahun ini, program yang ada lebih mengarah kepada bidang kesehatan, penanganan stunting, peningkatan sumber daya manusia dan upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat agar lebih sejahtera.
"Kalau kita lihat menu peningkatan SDM dan Kewirausahaan menjadi favorit peserta bursa, ini menandakan bahwa desa sudah tidak berkutat pada masalah infrastruktur yang selama ini menjadi idola dalam setiap pemilihan pembangunan desa, namun perlu mewujudkan SDM yang unggul," pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, yakni pihak Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD), yang salah satunya pula dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).
Penulis: Tim Liputan (dRe)
Editor : Noto
Tidak ada komentar