PLN Putussibau Diminta Tingkatkan Pelayanan kepada Konsumen
Suasana saat sejumlah warga mendatangi kantor PLN Ranting Putussibau, Kamis malam. |
Kedatangan sejumlah massa yang berasal dari Putussibau Selatan itu bertujuan untuk mempertanyakan penyebab listrik di Kota Putussibau dan sekitarnya yang sering mati (padam).
Dimana masyarakat ingin tahu penyebabnya. Karena, surat edaran dari PLN tidak ada tembusan ke pihak desa.
Kamarsyah, Kepala Desa Tanjung Jati mengatakan, bahwa masyarakat hanya ingin kejelasan dari pihak PLN terkait penyebab listrik sering mati.
Karena menurut Kamarsyah, alasannya selalu gangguan pada mesin.
Kamarsyah meminta kepada pihak PLN Putussibau agar segera menyelesaikan persoalan listrik dan mesti meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
"Atas pemadaman listrik ini, konsumen merasa dirugikan, baik itu untuk kenyamanan maupun usaha masyarakat terganggu, apalagi jika ada yang memiliki usaha ikan arwana," ujar Kamarsyah mewakili masyarakat yang mendatangi kantor PLN tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Manager PT PLN Ranting Putussibau, Andrew Oktora menjelaskan bahwa memang benar saat ini mesin pembangkit listrik tenaga diesel milik PT PLN Ranting Putussibau mengalami gangguan.
Oleh sebab itu, pihaknya terpaksa melakukan pemadaman bergilir, dikarenakan sistem kelistrikan Putussibau sedang mengalami defisit daya mampu. Sebab, mesin PLTD sedang tidak normal.
"Pada kondisi normal, daya bangkit listrik sebesar 7.300 kW dengan beban sebesar 6.700 kW , namun dikarenakan adanya gangguan pada tujuh mesin sehingga daya berkurang. Kami telah berupaya sekuat tenaga bahkan kami datangkan tenaga teknisi dan mekanik," terang Andrew seperti diberitakan antara.
Atas ketidaknyamanan masyarakat dengan kondisi mesin yang tidak normal tersebut, Andrew meminta maaf kepada masyarakat, karena dengan terpaksa pihak PLN Putussibau melakukan pemadaman bergilir.
"Kami minta masyarakat bersabar, kami selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik, tapi memang beberapa hari terakhir mesin kita mengalami gangguan, mohon doanya agar persoalan itu segera teratasi," harap Andrew. [Noto]
Tidak ada komentar