SMANSA Gelar Program Pelatihan Kewirausahan bagi Guru dan Siswa
Suasana saat pelatihan kewirausahaan. |
Pelatihan IHT tersebut dilaksanakan di Aula SMA Negeri 1 Putussibau dan diikuti oleh seluruh Dewan Guru SMA Negeri Putussibau serta Guru dari sekolah sahabat, dengan total peserta kegiatan 50 orang.
Pelatihan kewirausahaan di SMANSA Putussibau. |
Pelatihan kewirausahaan. |
Materi kedua dilanjutkan setelah sholat Jumat membahas mengenai model pembelajaran berbasis HOTS yang disampaikan oleh Suryati, S.Pd.
Acara dilanjutkan kembali pada tanggal 20 Oktober 2019 di tempat yang sama dengan kegiatan dan peserta yang berbeda.
Foto bersama. |
Materi yang disampaikan fokus pada tumbuhan jenis indigofera yang berpotensi menjadi tumbuhan yang bernilai ekonomi tinggi dan dapat diekspor di pasaran luar negeri.
Pemateri didatangkan langsung dari Jogyakarta yakni Bapak Widodo seorang pengusaha yang bergerak di bidang pewarna alami berbahan indigofera. Beliau adalah pelopor berdirinya usaha Tom Batik Pewarna Alami Indonesia mengolah bahan alami sebagai pewarna media kain.
Tanaman indigofera yang diolah dan diajarkan kepada Pala SMANSA adalah jenis indogofera tinctoria yang menghasilkan warna biru, warna yang sulit dihasilkan oleh tumbuhan alami.
Di Kapuas Hulu sendiri terdapat jenis tanaman yang tergolong indogofera trinctoria yakni tanaman rengat dan itulah yang akan diolah oleh siswa Pala SMANSA.
Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan dari materi sampai praktik langsung mengolah bahan indigovera menjadi pewarna alami.
Para guru dan siswa yang mengikuti kegiatan dalam program kewirausahaan ini mendapatkan pengalaman berharga. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh pihak sekolah yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.
Kepala SMA Negeri 1 Putussibau Mochamad Djusanudin, S.Pd, M.Si berharap, dengan adanya kegiatan tersebut dapat melatih guru menjadi tenaga pengajar yang unggul dan berkualitas serta selalu memperbaharui ilmu-ilmu keguruan yang selalu mengalami penyempurnaan dan perbaikan setiap tahun serta dapat menghububgkan kegiatan pembelajaran di kelas dengan jiwa kewirausahaan yang berwawasan.
Selain itu, tidak hanya guru program kewirausahaan ini dapat menjadi wadah siswa untuk belajar mengembangkan jiwa entrepreneur dan belajar mengenal potensi wilayahnya dan mengolahnya sebagai inovasi berwirausaha untuk bekal hidup kelak.
Penulis: Jurnalisme SMANSA (Fajar Bahari)
Editor : Noto
Tidak ada komentar