Film Dokumenter Karya SMAN 1 Putussibau Masuk Nominasi Film Terbaik Nasional
Siswa SMAN 1 Putussibau, saat menerima penghargaan. |
Ada tiga siswa SMA Negeri 1 Putussibau yang turut berpartisispasi dalam pembuatan film tersebut.
Tiga siswa itu yakni Elgin Awdyfakhri, Howie Rio Julianto dan Dodi Riski.
Film tersebut dibuat dalam jangka waktu selama satu bulan, dengan di lokasi syuting yaitu di Pulau Majang.
Alat tersebut cukup membantu masyarakat sekitar untuk mandapatkan fasilitas internet.
Menurut M. Aldi Khatami selaku Editor film dokumenter tersebut mengatakan, merasa terharu dan bangga karena mendapatkan nominasi film terbaik tingkat nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.
Sukses meraih nominasi terbaik, selanjutnya para pembuat film pendek itu diminta untuk hadiri malam apresiasi atau malam penganugerahan di Balai Kartini Jakarta.
Pada tanggal 4 November 2019, perwakilan tim Aldi dan Elgin berangkat ke Jakarta untuk menghadiri undangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada acara pembukaan lomba Film Pendek Pendidikan keluarga pada hari Selasa tanggal 5 November 2019 pukul 19.30 WIB, bertempat di Hotel Menara Peninsula Jakarta Barat.
"Pada tanggal 6 November 2019 di Jakarta, telah resmi diumumkan bahwa SMA Negeri 1 Putussibau sebagai pemenang III kategori dokumenter lomba film pendek pendidikan keluarga," ujar Elgin, Rabu (6/11/2019).
Sementara itu, Elia Mariana, S.Pd, seorang pembina, mengaku bahwa hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi SMANSA Putussibau karena telah berhasil menjadi pemenang III kategori dokumenter film pendek tingkat nasional.
"Sebagai seorang pembina bidang dokumenter SMANSA Putussibau, saya merasa bangga dan mendukung penuh siswa yang ingin berkarya selanjutnya. Bahkan saya akan senantiasa ikut serta di dalam proses pembuatan karya tersebut selama saya punya waktu luang," kata Elia Mariana.
Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Putussibau Mochamad Djusanudin, S.Pd, M.Si, sangat bersyukur dengan prestasi yang diraih tersebut.
"Ini adalah kedua kalinya siswa SMANSA masuk nominasi dalam film pendek terbaik di kancah nasional. Siswa yang punya kepekaan terhadap kondisi sosial dan mampu mendokumentasikannya dengan kemasan film pendek ini patut kita apresiasi, karena mereka mempunyai potensi sebagai generasi yang terus berinisiatif, berkarya dan mau berinovasi lebih baik," ungkap Djusanudin. [Noto/FB]
Tidak ada komentar