Persatuan Dayak Muslim Kapuas Hulu Wakili Kalbar pada Internasional Dayak Muslim Leadership Conference di Sarawak
Rombongan Dayak Muslim Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. |
Kegiatan yang berlangsung pada 13-15 Desember 2019 lalu itu bertempat di Institut Kemahiran Islam Sarawak (IKMAS) Telaga Air, Kuching, Sarawak, Malaysia.
Suasana saat Conference (15/12/2019). |
"Beliau seorang pemimpin yang peduli, sederhana dan bersahaja. Semoga Allah SWT selalu memberi beliau kesehatan dan memudahkan semua urusan beliau," ujar Iskandar Abe kepada uncak.com di Putussibau, Selasa (17/12/2019).
Yang Mulia Datuk Sri Hajah Hafsah Harun, yang merupakan Timbalan Perdana Menteri Sarawak, Malaysia (15/12/2019). |
"Kami Ikatan Dayak Muslim Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia sangat bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan ini. Kami juga sangat berterima kasih, atas sambutan, pelayanan dari Ikatan Dayak Muslim Kebangsaan (Malaysia) yang sudah menyambut kami dengan penuh hormat dan penuh keakraban melayani kami dengan baik dan penuh tanggung jawab," ucap Iskandar.
Dikatakan Iskandar, pihaknya dari Indonesia, sangat seronok (gembira) dengan keakraban yang sudah terbina.
"Walau kita semua baru kali pertama berjumpa, tetapi persaudaraan dan keakraban kita seperti sudah mengenal lama," ungkapnya.
Adapun kegiatan tersebut, dihadiri oleh beberapa negara dan negara bagian, yaitu
Malaysia (Negara bagian Sarawak, Selangor, Sabah, Nrgeri Sembilan, Penang, Malaka dan Johor Bahru), Indonesia serta Brunai Darusalam.
Sedangkan tujuan dari kegiatan tersebut, disamping mempererat hubungan silaturrahmi antara sesama Dayak muslim di bumi Borneo, juga untuk mengenalkan kepada dunia bahwa banyak sekali suku dayak yang sudah menjadi muslim (Islam).
Dimana, walaupun kepercayaan telah berbeda, tetapi rasa cinta dan hormat kepada leluhur (nenek moyang) masih tersemai dan terpatri dengan kuat di lubuk hati yang paling dalam bagi kaum dayak muslim Borneo.
"Kepercayaan boleh berbeda, tetapi walaupun telah berbeda, kita tidak terdepak atau mendepakkan diri dari suku asal kita. Sebab, kepercayaan boleh berbeda, tetapi keturunan tidak akan pernah terputus oleh suatu perbedaan. Kami memang islam, tetapi suku kami adalah suku dayak, dan kami siap selalu menjadi pelindung serta siap berjuang di barisan terdepan dalam mempertahan keberadaan suku dayak ketika kelak di kemudian hari ada yang coba-coba mengusik keberadaan suku dayak, baik budaya dayak maupun kearipan suku dayak," tegas Iskandar Abe.
Sepulangnya di kegiatan tersebut, Iskandar Abe berharap, semoga dilain waktu dan kesempatan, dapat bersama kembali, demi mempererat silaturrahmi antara semua. [Noto]
Tidak ada komentar