DPC Hanura dan Lasmura Kapuas Hulu Gelar Aksi Kemanusiaan di 3 Kecamatan
Suasana saat penyemprotan desinfektan. |
Foto bersama. |
Tak hanya itu, dimana di setiap Kecamatan yang dilakukan kegiatan, didampingi pula oleh anggota dan Kapolsek masing-masing dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kecamatan.
Selanjutnya, tim langsung bergerak ke Desa Tekudak, Kecamatan Kalis, yang juga melakukan penyemprotan di rumah ibadah khususnya Gereja Katolik dan Gereja Kristen protestan.
Kemudian di Desa Kalis Raya, tim melakukan penyepotan di beberapa Masjid Mushloah dan Gereja Katolik.
Setelah itu, tim kembali meluncur ke Desa Kedamin Darat Hulu, Kecamatan Putussibau Selatan, dengan menyemprot tiga Gereja dan satu Mushola.
Untuk di Kelurahan Kedamin Hulu, tim melakukan penyemprotan satu masjid dan empat Mushola di sekitaran Bandara Pangauma dan Jalan Lintas Selatan Putussibau.
Sebelumnya, beberapa hari lalu, DPC Partai Hanura dan Lasmura Kapuas Hulu juga telah melakukan kegiatan penyemprotan di tiga Desa, yaitu di Desa Nanga Tubuk, Desa Nanga Danau, dan Desa Rantau Kalis, Kecamatan Kalis.
"Dalam melaksanakan kegiatan ini, kami dibantu oleh Bhabinkamtibmas, Kapolsek dan Danramil setempat serta para aparatur Desa dan masyarakat," ujar Fabianus Kasim, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Kapuas Hulu, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (18/4) sore.
Kasim menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, objek yang disemprot desinfektan adalah rumah Ibadah, kantor Desa, Balai Dusun, gedung Sekolah (SD) dan bangaunan umum lainnya.
"Gerakan ini bukanlah gerakan politisasi. Namun, murni gerakan sosial kemanusiaan. Dimana kita membantu sesama di masa- masa wabah global yang tidak terbayangkan sebelumnya ini, yang tentunya sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri kami dan pada kelompok kami masing-masing," terang anggota DPRD Kapuas Hulu dua periode, yang juga merupakan anggota Komisi C itu.
Menurut Kasim, pencegahan dan penanganan Covid-19 ini sangat diperlukan kerjasama dari semua pihak seperti yang dilakukan saat ini, namun yang tidak kalah pentingnya adalah kesadaran setiap orang dan semua warga untuk mencegah penularan Covid-19, dengan cara mentaati saran dan petunjuk sebagaimana yang dianjurkan oleh WHO dan pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
"Karena yang kita perangi bersama ini adalah musuh yang tidak kelihatan namun musuh kita ini bisa menyerang siapa pun, kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, kita perlu kedisiplinan dan bersungguh- sungguh melawan virus Corona ini," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Kasim juga menyarankan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar memperkuat anggaran di sektor pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan, sebab ketika wabah virus Corona ini begitu lama penanganannya, maka ekspor -impor pun semakin terbatas, termasuk aktivitas pertanian dalam dan luar negeri pun bisa saja berkurang.
"Apabila terjadi demikian, maka akan terjadi krisis pangan dunia, oleh karena itu kita sarankan kepada pemerintah agar memikirkan ketahanan pangan nasional dan daerah," paparnya.
Khusus untuk masyarakat Kapuas Hulu sendiri, lanjut Kasim, kiranya tidak ada salah jika ada gerakan menanam gabah seperti menanam singkong atau ubi-ubian, kacang-kacangan dan tebu sebagai persiapan pangan sehingga ketika terjadi krisis pangan, dunia kita sudah punya persiapan di masa itu.
Pada kesempatan itu pula, Kasim mengucapkan terimakasih kepada seluruh lembaga masyarakat maupun perorangan, yang telah bekerjasama dalam kegiatan bakti sosial tersebut.
"Terimakasih pula kepada masyarakat dan pemerintah Desa yang telah memberikan kepercayaan dan menyediakan waktu untuk kedatangan kami dalam penyemprotan ini. Mari kita terus bekerjasama dan saling mendoakan keselamatan untuk sesama, serta selau berusaha agar penanganan Covid-19 ini segera berakhir, dan janganlah saling menyalahkan diantara kita," harapnya.
Kasim berpesan, sesama kita lebih baik saling memberikan masukan dan saran untuk mendapatkan solusi yang terbaik di masa-masa sulit seperti saat ini.
"Saat ini bukan hanya negara kita yang terimbas dari wabah virus Corona ini, tetapi hampir di 209 negara mengalami wabah yang sama," pungkas Fabianus Kasim, SH. [Noto]
Tidak ada komentar