Kreatifitas Napi Tak Mati Meski Mendekam di Bilik Rutan Putussibau
Sebelum melaksanakan baksos tersebut, terlebih dahulu Pegawai Rutan Klas IIB Putussibau melakukan koordinasi dengan pihak Kelurahan Kedamin Hulu.
Kepala Rutan Putussibau, Rio M. Sitorus mengatakan, baksos tersebut yakni memberikan bantuan beras yang merupakan sebagian hasil dari lahan pertanian yang digarap oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta bantuan masker yang juga merupakan hasil karya mandiri dari WBP kepada warga di sekitar Rutan, di Kelurahan Kedamin Hulu, yang membutuhkan dan kepada narapidana (napi) yang melaksanakan program asmiliasi di rumah, guna membantu masyarakat yang kurang mampu terkait dampak COVID-19.
Selain itu lanjut Sitorus, juga untuk mengenalkan kepada masyarakat hasil mandiri dari warga binaan dengan harapan dapat memperbaiki stigma negatif masyarakat terhadap para warga binaan (narapidana) sehingga nantinya jika mereka bebas dan kembali kepada masyarakat, dapat diterima dengan baik.
"Meskipun mereka berada di balik tembok penjara, tapi mereka juga tetap dapat memberikan sumbangsih kepada masyarakat luar melalui hasil mandiri yang mereka kerjakan di Rutan," ujar Rio.
Pada kesempatan itu, Rio, yang didampingi Eri Ilyas S.sos selaku Kasubsi pelayanan tahanan Rutan Putussibau, mengecek langsung keadaan narapidana yang mengikuti program asimilasi rumah atas nama Andi di kediamannya di Desa Tekudak, Kecamatan Kalis, sekaligus memberikan bantuan sembako dan masker.
Tak lupa pula, Rio juga menasihati para narapidana, agar tidak mengulangi kesalahannya kembali, melainkan harus berubah menjadi lebih baik dan tetap terus menjaga kesehatannya serta menerapkan pola hidup sehat sesuai protokol COVID-19. [Noto]
Tidak ada komentar