Recent comments

  • Breaking News

    1 dari 8 Pedagang Pasar Pagi Putussibau Rapid-test Reaktif

    Suasana saat pemeriksaan rapid-test oleh petugas Kesehatan setempat terhadap pedagang di pasar pagi Putussibau, Kamis (14/5/2020) pagi.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, telah melakukan pemeriksaan rapid-test terhadap 8 (delapan) orang pedagang Pasar Pagi Putussibau, Kamis (14/5/2020) pagi.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan rapid tersebut, satu dari delapan orang yang dilakukan pemeriksaan rapid-test itu, hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif COVID-19.

    Sedangkan tujuh orang lainnya hasil rapid test-nya dinyatakan non reaktif COVID-19.

    Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, M. Nazaruddin, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan setempat, Ade Hermanto, membenarkan hal tersebut.

    "Benar. Hasil rapid test terhadap delapan orang pedagang di Pasar Pagi Putussibau tadi pagi sudah keluar. Dimana ada satu orang pedagang yang hasil rapid test-nya Reaktif. Sedangkan tujuh orang lainnya Non Reaktif," ujar Ade Hermanto kepada wartawan, Kamis malam.

    Menurut Ade, yang bersangkutan merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).

    "Kalau hasil rapid test-nya Reaktif, maka nantinya langsung dijadwalkan untuk pengambilan Swab. Sementara yang bersangkutan harus diisolasi mandiri di rumah," ungkapnya.

    Lebih lanjut Ade mengatakan, untuk selanjutnya, pihaknya akan melakukan kontak tracing (melacak) orang-orang yang pernah berhubungan dengan yang bersangkutan.

    "Mulai besok petugas akan melakukan kontak tracing. Apabila sudah dapat nama-nama yang ada kontak erat dengan yang bersangkutan, maka akan dilakukan pemeriksaan rapid test," katanya.

    Ditanya apakah semua pedagang di pasar pagi Putussibau akan dilakukan pemeriksaan rapid-test setelah diketahui bahwa terdapat satu orang yang hasil rapid test-nya Reaktif, Ade memaparkan bahwa akan dipikirkan lebih lanjut.

    "Kalau untuk pemeriksaan rapid test kepada semua pedagang di pasar pagi Putussibau, maka akan dipikirkan lebih lanjut. Karena menyangkut ketersedian alat rapid test yang kita miliki," paparnya.

    Dijelaskan Ade, sesuai teori rapid test, akan dilakukan apabila memiliki tiga kriteria. Untuk kriteria pertama yakni orang yang memiliki gejala-gejala yang mengarah pada COVID-19, kedua, orang yang ada riwayat perjalanan dari  tempat yang tranamisi lokal, dan ketiga adalah orang yang melakukan kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi COVID-19.

    "Jadi, untuk semua pedagang, sementara masih harus dihitung-hitung dulu terkait ketersediaan alat rapid test yang kita punya. Dikhawatirkan nanti orang-orang yang masuk dalam tiga kriteria itu, tidak bisa dirapid test karena alat rapid testnya kehabisan," jelasnya. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad