Beberapa Remaja Kabur Saat Patroli Gabungan di Putussibau
Suasana saat tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Kapuas Hulu melakukan patroli gabungan di wilayah seputaran Putussibau. |
Patroli gabungan tersebut dilakukan di wilayah Kecamatan Putussibau Utara dan Selatan.
Kemudian, lima personil TNI Kodim 1206/Psb, lima personil Polres Kapuas Hulu, lima personil Dinas Perhubungan dan lima personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Sedangkan sasaran dalam patroli tersebut yaitu rumah makan, warung kopi (cafe kuliner), warung WiFi, tempat hiburan malam dan permukiman yang terindikasi menjadi tempat berkumpul warga.
Dalam patroli tersebut, ditemukan sejumlah warga masyarakat, baik warga yang nongkrong di warung, maupun pedagang, dimana mereka tidak menggunakan masker.
Selain itu, terdapat pula para pengunjung dan pedagang tidak melakukan social distancing.
Tak hanya itu, ada pula tempat cukur rambut yang tidak menggunakan masker dan sarung tangan latex.
Dalam patroli itu, tim gabungan juga membubarkan aktivitas kumpul warga masyarakat.
Tampak pula beberapa remaja kabur saat melihat patroli gabungan tersebut.
"Kami berharap kepada masyarakat, agar melakukan social distancing dan pshycal distancing serta menggunakan masker saat berada di luar rumah apalagi saat berkendara," ujar Sekretaris Satpol-PP Kabupaten Kapuas Hulu, Walidad, sebagaimana rilis yang diterima uncak.com, Selasa (19/5) malam.
Pada kesempatan tersebut, Walidad menghimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas interaksi sosial secara berlebihan dan berkumpul dalam skala besar.
"Pedagang (penjual) juga wajib menggunakan masker dan sarung tangan sebagai alat pelindung diri dan menyediakan tempat cuci tangan. Selain itu, tukang pangkas rambut, juga diharapkan agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), minimal memakai masker dan sarung tangan latex," imbau Walidad.
Ditegaskan Walidad, himbauan juga dilakukan kepada pemilik usaha rumah makan dan warung kopi agar tidak menyediakan alat makan di tempat.
"Masih ada warung makan lamongan dan warung kopi yang menyediakan alat makan di tempat, dengan alasan untuk para pembeli duduk sementara saat menunggu pesanan. Selain itu, masih banyak pula masyarakat yang melakukan aktivitas kumpul di warung WiFi, warung makan, warung kopi terutama yang berusia remaja dan tidak menggunakan masker," ungkapnya. [Noto]
Tidak ada komentar