Recent comments

  • Breaking News

    Kembali Setelah 2010, Banjir Besar di Kapuas Hulu "Tenggelamkan" Kota Putussibau

    Tugu Pancasila yang berada di pusat Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu yang terendam banjir.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Kembali banjir besar melanda wilayah Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dan sekitarnya.

    Banjir diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi dalam sebulan terakhir sehingga menyebabkan meluapnya air sungai Kapuas terutama luapan air kiriman dari daerah perhuluan hulu kapuas di Kapuas Hulu beberapa hari terakhir.

    Dari pantauan media ini, banjir mulai masuk merendam pemukiman warga dari hari Minggu (13/9/2020) sore, terutama di dua wilayah Kecamatan Putussibau Utara dan Putussibau Selatan.

    Hingga malam dan keesokan harinya debit air semakin tinggi sehingga banyak rumah warga terendam bajir, bahkan ruas jalan utama di Kota Putussibau juga rata tergenang sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.

    Tanpa terkecuali juga wilayah Kedamin Putussibau Selatan tak luput juga dari banjir. Dimana wilayah Kedamin diketahui juga merupakan dataran agak tinggi.

    Ketinggian debit air juga bervariasi, dari 1-2 meter, bahkan daerah yang agak rendah bisa lebih ketinggian airnya.

    Jalan yang berada diseputaran tugu Pancasila yang terletak di tengah Kota Putussibau juga ikut terendam oleh banjir.

    Akibat dari bajir di kedua wilayah tersebut mengakibatkan aktivitas masyarakat serta perekonomian lumpuh total. Pertokoan dan pasar terpaksa tutup lantaran air sudah masuk.

    Dari penuturan beberapa warga Putussibau Ridwan, bahwa banjir kali ini sangat besar dari banjir-banjir biasanya, dimana tampak daerah Putussibau dan Kedamin merata digenangi airnya, bahkan sampai merendam rumah warga.

    Selain itu, banjir besar kali ini pernah juga terjadi 10 tahun lalu di 2010, bahkan lebih besar dari saat itu, terang Ridwan.

    "Dulu saat 2010, rumah saya masuk air setinggi 15 cm. Tapi saat ini luar biasa besar banjirnya hingga 37 cm tingginya dalam rumah," jelasnya singkat, Rabu (16/9).

    Selain itu, banjir kali ini juga menyebabkan jaringan listrik serta telekomunikasi diwilayah Putussibau Utara dan Putussibau Selatan padam total dan terputus selama 3 hari, yang dikarenakan mesin pembangkit listriknya terendam banjir.

    Diketahui bahwa banjir besar ini mulai merendam wilayah Kota Putussibau dan sekitarnya selama 4 hari, dari tanggal 13-16 September 2020.

    Tampak aktivitas warga sudah mulai berjalan normal kembali. Ruas jalan serta pemukiman warga sudah kembali mengering, walau masih ada beberapa titik pemukiman warga yang agak rendah tergenang dari sisa banjirnya. (Amrin)

    Berikut beberapa foto kondisi saat banjir besar melanda Kota Putussibau:

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad