Recent comments

  • Breaking News

    Kabar Gembira bagi Warga Perbatasan, Bea Cukai Nanga Badau Beri Kemudahan Ekspor

    Suasana saat Bea Cukai Nanga Badau melaunching Klinik Ekspor, Rabu (4/11/2020) kemarin.

    KAPUAS HULU, Uncak.com - Kesulitan masyarakat perbatasan RI-Malaysia, dalam mendapatkan kebutuhan bahan pokok sehari-hari dan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk menjual produknya ke luar negeri, khususnya ke negara tetangga Malaysia, melatarbelakangi Bea Cukai Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, melaunching Klinik Ekspor, Rabu (4/11/2020).

    Acara yang mengusung tema "Pusat Logistik Berikat Sebagai Pendorong Perekonomian di Perbatasan" itu, tak hanya melaunching kemudahan layanan informasi dan ijin Kepabeanan dan Cukai (Klinik Ekspor) semata, namun, Bea Cukai Nanga Badau juga meresmikan dan mensosialisasikan Pusat Logistik Berikat (Bahan Pokok), serta melakukan penanaman pohon.

    Bea Cukai Nanga Badau, saat melakukan sosialisasi Pusat Logistik Berikat (Bahan Pokok).
    Kegiatan yang bertempat di Pusat Logistik Berikat PT. Tribuana Tunggal Sakti, di Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu itu, dihadiri oleh pihak Pemkab Kapuas Hulu, yakni Asisten II dan Disperindagkop setempat.

    Hadir pula Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Kapuas Hulu, 5 (lima) Camat di wilayah perbatasan, Karantina Ikan, Karantina Pertanian, Karantina Kesehatan, Imigrasi, TNI, Polri, tokoh adat, tokoh masyarakat, Kakanwil Kanwil Bea Cukai Kalbagbar dan beberapa pengusaha.

    Foto bersama di Pusat Logistik Berikat (Bahan Pokok) PT. Tribuana Tunggal Sakti, di Badau.
    Kepala Bea Cukai Nanga Badau, Wijang Abdillah, menyatakan, kesulitan masyarakat perbatasan mendapatkan kebutuhan bahan pokok sehari-hari dan kurangnya pengetahuan masyarakat untuk menjual produknya ke luar negeri (Malaysia), yang melatarbelakangi Bea Cukai Nanga Badau melakukan hal tersebut.

    Dimana, kata Wijang, Kalimantan Barat pada umumnya dan Kapuas Hulu khususnya, kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), yang layak untuk diperdagangkan ke luar negeri.

    "Masyarakat masih minim menggunakan fasilitas kemudahan ekspor-impor yang diberikan Bea Cukai," ujar Wijang Abdillah, dihubungi uncak.com, di Putussibau, Kapuas Hulu, Kamis (5/11).

    Dijelaskan Wijang, dibentuknya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) bahan pokok tersebut, dapat menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar perbatasan. Sehingga, SDA yang melimpah di Kalimantan Barat, dapat langsung diekspor melalui Badau dengan difasilitasi adanya pusat logistik berikat sehingga pengiriman produk ke luar negeri menjadi mudah, murah dan legal.

    "Dengan adanya kegiatan ekspor, maka dapat meningkatkan penghasilan pengusaha dan masyarakat perbatasan dengan cara pengolahan produk kemudian diekspor. Demikian pula dengan adanya kemudahan layanan informasi dan ijin Kepabeanan dan Cukai (Klinik) Ekspor ini, dapat memudahkan masyarakat Badau, baik pengusaha atau Usaha Kecil Menengah (UKM), untuk berkonsultasi, bertanya dan meminta asistensi semua hal terkait ekspor," terang Wijang. 

    Wijang berharap, apa yang telah dilakukan oleh pihaknya tersebut, dapat menjadi salah satu peran atau partisipasi Bea Cukai Nanga Badau, untuk membantu pemulihan di bidang ekonomi dan mendorong ekspor dari Badau.

    "Saya minta bantuan kerjasama instansi terkait, untuk peduli membuka peluang usaha demi kepentingan dan kemajuan bersama. Selain itu, kepada masyarakat juga agar dapat memaksimalkan manfaat fasilitas yang telah disediakan oleh Bea Cukai Nanga Badau ini," harap Wijang Abdillah.

    Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar), Azhar Rasjidi, menyampaikan, dengan adanya Klinik Ekspor tersebut, dapat menggerakkan perekonomian di perbatasan, terutama UKM yang ada di masyarakat.

    Selain itu, lanjut Azhar, juga pentingnya mematuhi regulasi yang berlaku. Dimana, segenap tokoh adat, perwakilan Pemda Kapuas Hulu dan Kecamatan di wilayah perbatasan, seluruhnya sepakat untuk mendorong adanya realisasi ekspor, termasuk mengatasi kendala-kendala regulasi untuk mewujudkan realisasi ekspor.

    "Kita sebagai instrumen pemerintah, juga harus memberikan kemudahan dalam mengurus regulasi yang berlaku sehingga produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dapat disalurkan dengan tepat dan tercatat, untuk keperluan pendataan statistik," ungkapnya.

    Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, melalui Asisten II, sangat mengapresiasi langkah dan inovasi, yang diinisiasi oleh Bea Cukai Nanga Badau tersebut, dalam rangka memberikan kemudahan layanan informasi dan ekspor kepada masyarakat, yang berada di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

    Menurutnya, layanan informasi dan edukasi terkait Pos Lintas Batas Negara (PLBN) kepada masyarakat awam, dinilainya sangat penting.

    "Kesediaan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu dalam membantu proses ekspor hasil produksi masyarakat Kapuas Hulu ini bisa menambahkan tingkat daya beli masyarakat dan menambah ekonomi masyarakat perbatasan," tuturnya.

    Pihak penyelenggara PLB PT. Tribuana Tunggal Sakti, yang diwakili Sudayat, menyatakan siap memajukan perekonomian di perbatasan melalui program penggiatan ekspor dan program pemasukan barang keperluan masyarakat termasuk sembako  dengan harga yang terjangkau, untuk masyarakat perbatasan.

    "Intinya kita siap memajukan perekonomian masyarakat di perbatasan melalui program penggiatan ekspor dan pemasukan barang kebutuhan masyarakat termasuk sembako dengan harga terjangkau," tegas Sudayat.

    Penanaman pohon bersama bentuk sinergitas dan kesamaan visi misi.
    Adapun usai rangkaian kegiatan, dilakukan penanaman pohon, bersama tokoh adat, tokoh masyarakat dan instansi-instansi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai lambang (bentuk) sinergisitas dan kesamaan visi misi terhadap semangat mendorong perekonomian di perbatasan. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad