Recent comments

  • Breaking News

    OPD Diminta Alokasikan Anggaran untuk Penanganan Stunting di Kapuas Hulu

    Suasana saat Pertemuan Evlauasi Tahunan Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kapuas Hulu, di Aula Bappeda setempat, Senin (7/12/2020) kemarin.

    KAPUAS HULU, Uncak.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu kembali menggelar pertemuan Evlauasi Tahunan Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kapuas Hulu, Senin (7/12/2020) kemarin.

    Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Bappeda itu dibuka langsung oleh Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir, SH.

    Acara itu dihadiri oleh Ketua DPRD Kapuas Hulu, Kuswandi, perwakilan Forkopimda, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu.

    Hadir pula Camat dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Kapuas Hulu dan pihak perusahaan Sinarmas serta Yayasan Buddha Tzu Chi yang selama ini terlibat langsung dalam penanganan stunting di Kabupaten Kapuas Hulu.

    Dalam laporannya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, Sudarso, memaparkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan capaian kinerja program penurunan stunting.

    "Yang kemudian untuk dirumuskan perencanaannya terkait penurunan stunting di Kabupaten Kapuas Hulu pasca tahun berikutnya," singkat Sudarso.

    Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir, mengatakan, penanganan stunting di Kabupaten Kapuas Hulu mencapai hasil yang menggembirakan, dimana mampu meraih peringkat ke-2 se Kalbar.

    "Artinya, dari sisi penanganan, kita sudah bagus. Jadi, dalam penanganan stunting ini semua stakeholder harus bisa ambil bagian, mulai dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat Desa," kata Nasir.

    Namun, Nasir menekankan, tak cukup hanya baik dalam penanganan stunting, tetapi program kegiatan itu juga harus didukung dengan anggaran.

    "Peran OPD termasuk Camat agar mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting. Karena rencana aksi program dan rencana kerja kita sudah bagus," terangnya.

    Menurut Nasir, permasalahan stunting tidak hanya menyebabkan pertumbuhan fisik terganggu, namun juga mengancam kognitif dan kecerdasan anak serta gangguan kesehatan lainnya.

    "Tingkat pengetahuan masyarakat dan kelompok sasaran harus terus dilakukan pembinaan, dengan terus melaksanakan itervensi gizi, serta harus dilakukan identifikasi faktor penghambat pencapaian kinerja penurunan stunting," ungkap Nasir.

    Melalui pertemuan evaluasi itu, Nasir berharap agar dibuat rumusan target kinerja kedepan supaya lebih maksimal.

    "Kita mengapresiasi para pihak lintas program dan lintas sektor yang telah bekerja keras dalam upaya penurunan stunting sehingga di masa yang akan datang pembangunan kesehatan mengalami kemajuan, menghadirkan SDM yang mampu bersaing dengan daerah lainnya," harap A.M Nasir. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad