Jalan Nasional Lintas Timur Putussibau Terancam Putus
Hal tersebut dikarenakan abrasi Sungai Kapuas, yang terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Urusan (Kaur) Umum dan Perencanaan, Desa Inko'Tambe, Tambulik, menyatakan, abrasi Sungai Kapuas yang terjadi tersebut sudah cukup lama. Sehingga mengakibatkan ruas jalan nasional lintas Timur itu terancam putus.
"Sebelumnya yaitu beberapa bulan lalu, pihak terkait, dalam hal ini pemerintah, telah membangun barau di tempat tersebut, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang lebih parah. Namun, barau tersebut saat ini sudah hancur karena terjangan air, sehingga kondisinya saat ini semakin parah," ujar Tambulik, ditemui langsung di lokasi, Minggu (28/3/2021).
Warga Desa Inko'Tambe, yang juga Kaur Umum dan Perencanaan Desa Inko'Tambe, Tambulik, saat di lokasi//Foto: Noto Sujarwoto. |
Menurut Tambulik, ruas jalan yang menghubungkan antara Kapuas Hulu dan perbatasan Kalimantan Timur tersebut merupakan akses jalan yang sering dilalaui oleh kendaraan bermuatan berat seperti tronton yang mengangkut alat berat, karena di ujung daerah tersebut terdapat proyek pembangunan ruas jalan menuju perbatasan Kalimantan Timur dan terdapat pula perusahaan polywood.
"Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut dalam waktu lama dan tidak segera ditangani oleh pemerintah, maka tidak menutup kemungkinan ruas jalan tersebut putus. Oleh sebab itu, mewakili masyarakat, saya berharap kepada pemerintah agar segera menangani masalah ini," harap Tambulik.
Sementara itu, di tempat terpisah, pada hari yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Kapuas Hulu, Muhammad Kharbi, S.T., M.Sc, menyatakan, abrasi tersebut sudah pernah pihaknya informasikan melalui surat ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat (Kalbar) selaku pemilik kewenangan.
"Setelah itu kami bersama BPJN kalbar dan dengan Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus, juga sudah meninjau langsung lokasi tersebut, namun sampai saat ini saya masih belum dapat informasi lagi terkait tindaklanjutnya," singkat Muhammad Kharbi, dikonfirmasi via pesan WhatsApp.
Pantauan media ini, akibat abrasi tersebut, telah menyebabkan barau yang terbuat dari kayu di sekitarnya itu rusak dan berserakan, serta menyebabkan tanah di sekitarnya pun ikut terseret longsor akibat terjangan air sehingga tinggal sekitar 25cm lagi aspal pada ruas jalan tersebut terancam ikut terseret longsor. [Noto]
Tidak ada komentar