Recent comments

  • Breaking News

    Rakyat Harus Cerdas Pilih Pemimpin, Cornelis: Pemilu Adalah Perebutan Kekuasaan yang Ditentukan Rakyat

    Anggota Komisi II dan Badan Anggaran DPR RI, yang juga Tim Pengawas DPR RI Bidang Pengawas Perbatasan, Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Drs. Cornelis,.MH, saat kembali melaksanakan reses sekaligus konsolidasi partai dari tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC), Pengurus Ranting hingga ke Pengurus Anak Ranting, di Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, dan disambut dengan tarian adat suku Dayak setempat.
    "Ancaman Pemilu yang kita hadapi saat ini sangat banyak, diantaranya yaitu berita-berita bohong atau hoak, dimana begitu canggihnya teknologi saat ini, sehingga dapat menyebarkan isu-isu yang tidak benar. Selain itu, ada pula isu-isu SARA yang cepat berkembang di masyarakat. Oleh sebab itu jangan mudah terpancing dengan berita di media sosial. Tidak hanya itu, ada pula masalah money politik (politik uang), yang dapat membuat Pemilu tidak berintegritas, makanya kita diajak menjadi pemilih yang cerdas dan berintegritas dalam Pemilu supaya suara kita (masyarakat) tidak dibeli"

    LANDAK, Uncak.com - Anggota Komisi II dan Badan Anggaran DPR RI, yang juga Tim Pengawas DPR RI Bidang Pengawas Perbatasan, Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Drs. Cornelis,.MH, kembali melaksanakan reses sekaligus konsolidasi partai dari tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC), Pengurus Ranting hingga ke Pengurus Anak Ranting, di Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Jumat, (24/02/2023).

    Reses Anggota Komisi II dan Badan Anggaran DPR RI, yang juga Tim Pengawas DPR RI Bidang Pengawas Perbatasan, Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Drs. Cornelis,.MH, di Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak.
    Pada kesempatan tersebut, Cornelis menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang merdeka atau Negara Demokrasi. Maka dari itu, dalam memilih pemimpin, melalui cara demokrasi, yang dipilih langsung oleh rakyat.

    "Pemilu 2024 memang masih beberapa bulan lagi, namun prosesnya telah berjalan. Jad,i Pemilu ini adalah perebutan kekuasaan secara sah dan rakyat lah yang menentukan siapa pemimpinya, oleh sebab itu rakyat lah yang berdaulat dan menjadi penentu," ujar Cornelis, menghubungi media ini, Sabtu (25/02/2023).

    Dijelaskan Cornelis, petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) saat ini sudah mulai mencatat dan memilah-milah mana yang boleh memilih dan tidak memilih. Oleh karena itu Cornelis meminta kepada para pengurus PDI Perjuangan, mulai dari DPD, DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting, untuk selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mau dicoklit, agar nantinya terdaftar sehingga bisa menjadi pemilih.

    "Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih)
    yang telah menjamin hak konstitusi masyarakat untuk memberikan suara pada hak pilih nanti pada saat pencoblosan, kalau tidak tercatat tidak akan bisa memberikan hak suaranya," jelas Cornelis.

    Lebih lanjut Cornelis menjelaskan, cita-cita Pemerintah dan KPU adalah membuat masyarakat atau pemilih menjadi cerdas dimana pemilunya menjadi berintegritas, maka dari itu semboyannya adalah Pemilih Cerdas Pemilu Berintegritas. Kenapa harus dikatakan begitu, karena supaya masyarakat paham sehingga masyarakat tidak ikut-ikutan dan tidak salah memberikan hak suaranya dalam memilih pemimpin.

    "Dikarenakan ancaman Pemilu yang telah kita hadapi sekarang ini sangat banyak, diantaranya yaitu adanya berita-berita bohong atau hoak, dimana begitu canggihnya teknologi saat ini, sehingga dapat menyebarkan isu-isu yang tidak benar. Selain itu, ada pula isu-isu SARA yang cepat berkembang di masyarakat. Oleh sebab itu jangan mudah terpancing dengan berita di media sosial. Tidak hanya itu, ada pula masalah money politik (politik uang), yang dapat membuat Pemilu tidak berintegritas, makanya KPU mengajak kita menjadi pemilih yang cerdas dan berintegritas dalam Pemilu supaya suara kita (masyarakat) tidak dibeli," ungkap Cornelis, yang merupakan mantan Gubernur Kalbar dua periode dan juga mantan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) itu.

    Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya yakni Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kalimantan Barat dr. Karolin Margret Natasa,.MH, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Tapanus, Ketua dan pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Menyuke serta para Pengurus Ranting dan Pengurus Anak Ranting se-Kecamatan Banyuke Hulu. (Noto)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad