Hindari Serangan Hama, Cornelis Imbau Masyarakat Serentak Tanam Padi di Sawah
![]() |
Drs. Cornelis, MH, saat diwawancarai Wartawan, dalam acara Pembukaan Naik Dango ke-XXXVIII di Ngabang, Kabupaten Landak. FOTO: (ISTIMEWA). |
Hal tersebut diungkapkannya saat acara pembukaan Naik Dango ke-XXXVIII (38), yang diselenggarakan di Rumah Radakng Aya' Landak, Ngabang, Kabupaten Landak, Kamis (27/04/2023).
"Pada momentum Naik Dango ini, kita harapkan masyarakat Adat Dayak, dapat serentak dalam menanam padi, kalau dua kali dalam setahun, harus dilaksanakan dua kali, namun di Kabupaten Landak ini, masyarakat (petani), khususnya petani padi sawah, sudah ada yang menanam padi tiga kali dalam setahun," ujar Cornelis kepada Awak Media.
Cornelis menjelaskan, pada zaman dahulu kala, masyarakat Adat Dayak bercocok tanam di bukit-bukit, di lahan kering atau dikatakan berladang, namun pada saat ini masyarakat Adat Dayak sudah bercocok tanam di sawah mengikuti perkembangan zaman.
"Bercocok tanam padi ini, selain dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat itu sendiri, khususnya masyarakat Dayak, juga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi lainnya," jelas Cornelis.
Menurut Cornelis, dengan serentaknya acara Naik Dango di tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya, dapat mengefisiensi acara naik dango.
"Saya tegaskan sekali lagi kepada para petani di Kalimantan Barat pada umumnya dan di Kabupaten Landak khususnya, supaya pertaniannya mendapatkan hasil yang baik, selain pengolahan tanah, pemupukan, perawatan padi dan hal lainnya, dalam menanam padi juga harus serentak, dengan tujuan untuk menghindari serangan hama pada tanaman padi tersebut," ungkap Cornelis. (Noto)
Tidak ada komentar