Cornelis : Dayak Harus Lebih Pintar dari Generasi Terdahulu
Drs. Cornelis, MH, saat menghadiri acara pembukaan Pekan Gawai Dayak ke-37, di Rumah Radakng. |
Hadir pula dalam acara tersebut diantaranya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Barat, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat, Bupati/Walikota se-Kalimantan Barat, masyarakat Dayak Kuching, Sarawak, Malaysia, Ketua DAD Kabupaten/Kota se-Kalbar serta masyarakat Dayak Kalbar dan para undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Cornelis memanjatkan puji dani syukur kehadirat Tuhan yang ng maha kuasa, bisa berkumpul di rumah Radakng bersama-sama dalam rangka melaksanakan Pekan Gawai Dayak ke 37 tahun 2023, dimana selama Pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, tidak bisa berkumpul bersama-sama.
"Kita bersyukur karena pemerintah mampu mengatasi Pandemi COVID-19 sehingga kita bisa bebas kembali melakukan aktivitas seperti biasanya, namun pesan Presiden sekali pun sudah dicabut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kita tetap waspada terhadap COVID-19 dan jangan lupa harus divaksin, karena COVID-19 masih ada," ujar Cornelis.
Cornelis menyatakan, sebagai orang Dayak, kita harus berpikir cerdas, mulai sekarang generasi-generasi saat ini, harus lebih pintar dari generasi terdahulu dan jangan berpikir kembali di jaman dulu, karena saat ini kita sudah merdeka dan telah diberikan kesempatan untuk bersekolah agar dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dunia saat ini.
"Tantangan kita sekarang ini selain permasalahan stunting dan kebutuhan pangan, perubahan iklim juga menjadi tantangan untuk kita," jelas Cornelis.
Menurut Cornelis, dulunya gawai tersebut disponsori oleh pemerintah, tujuannya supaya berswasembada pangan, dimana gawai tersebut telah ditetapkan tanggal dan bulannya di setiap tahun agar tidak terjadi pemborosan anggaran dan masyarakat tercukupi kebutuhan pangannya, oleh karena itu pemerintah memberikan peluang. Selain itu, menghargai bagaimana padi itu yang telah dicari dengan susah payah.
"Sekarang ini pemerintah bagaimana mengelola pertanian tanaman pangan untuk membentuk kelompok-kelompok tani, agar masyarakat Dayak yang dulunya berladang pindah-pindah, supaya menjadi membuat sawah dan menetap, bisa tiga kali dalam satu tahun untuk menanam padi, minimal dua kali dalam setahun, sehingga masyarakat kita cukup makan dan tidak perlu menjadi beban Negara," terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, generasi muda saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi, dan cara menghadapinya yaitu harus menguasai ilmu pengetahuan, menguasai teknologi, semua bisnis, dan perdagangan harus diikuti.
Cornelis juga mengingatkan bahwa pada tahun 2024 mendatang, akan dilaksanakan pemilihan umum (Pemilu) dan tidak ada penundaan dalam Pemilu tersebut, sehingga ia meminta kepada anak-anak muda dan mahasiswa yang telah berhak untuk memberikan hak suaranya, untuk mengecek atau melihat data pemilih di tempat masing-masing, jangan sampai tidak terdaftar, karena kadang-kadang banyak yang tidak peduli dengan hal tersebut, sebab generasi muda harus peduli untuk melihat sudah terdaftar atau belum.
"Oleh karena itu, pesta demokrasi akan segera dan prosesnya telah berjalan, jadi Pemilu Tahun 2024 tetap dilaksanakan, mulai dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Legislatif yang mulai dari DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/ Kota, sedangkan pemilihan Kepala Daerah hasil Pemilu itu yang akan menjadi patokan pada November 2024," ungkap Cornelis.(Noto)
Tidak ada komentar