Recent comments

  • Breaking News

    Bupati Kapuas Hulu Tegaskan Gawai Dayak Bukan Hura-hura

    Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, saat menghadiri penutupan acara Gawai Dayak Ngihup Kenelang.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, secara resmi menutup acara Gawai Dayak “Ngihup Kenelang” di Desa Semitau Hilir, Kecamatan Semitau, Minggu (16/07/2023).

    Pada kesempatan itu, Bupati Kapuas Hulu berharap kegiatan gawai Dayak dapat terus dilaksanakan sehingga adat dan budaya masyarakat Dayak khususnya yang ada di Kapuas hulu bisa terus dilestarikan dan dipertahankan serta dikembangkan sesuai kondisi zaman pada saat ini.

    “Kegiatan gawai Dayak ini juga melibatkan para generasi muda, inilah keinginan kita bersama agar generasi muda, agar mereka mengenal adat istiadat dan seni budaya leluhur Dayak yang ada, diimana esensi dari gawai Dayak ini merupakan ungkapan syukur,” kata Bupati.

    Menurut Bupati, gawai Dayak tersebut tidak serta merata hanya bersyukur atas kegiatan panen, namun bagaimana bersyukur atas apa yang didapatkan, baik itu rezeki, kesehatan maupun lainnya, dimana gawai Dayak bukan hanya sekedar ungkapan rasa syukur terhadap hasil panen, melainkan merupakan kebiasaan adat istiadat leluhur yang selalu dikembangkan, lestarikan, sesuai dengan kondisi di zaman saat ini.

    “Kita tidak bisa bertahan dengan adat leluhur yang tempo dulu, karena tidak sesuai lagi dengan zaman, dengan kondisi zaman yang sudah maju, sudah modern, namun bagaimana kita menyesuaikan, kita kembangkan, kita kolaborasikan, sehingga adat istiadat kita terus bertahan dan mari kita bersama-sama untuk melestarikan,” tuturnya.

    Ia menegaskan, jangan sampai persepsi orang bahwa gawai Dayak tersebut hanya kegiatan hura-hura, atau hanya kegiatan mabuk-mabukan, pesta -pora, akan tetapi gawai Dayak merupakan penampilan seni budaya, permainan-permainan tradisional, sebagaimana yang dilakukan orang tua zaman dahulu.

    “Dalam gawai Dayak tersebut juga kita melaksanakan perlombaan tradisional dan permainan-permainan tradisional, di sinilah tugas bagi para generasi muda, agar adat dan budaya kita bisa kita pertahankan dan kita kembangkan,” ungkap Fransiskus Diaan. (Noto)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan