[VIDEO] : Kondisi Sungai Sumber Air Bersih di Desa Nanga Mentebah yang Tercemar Akibat Pembukaan Lahan Sawit
Screenshot video kiriman warga, terkait kondisi sungai Pengkadan, yang merupakan sumber air bersih warga Desa Nanga Mentebah. |
Keruhnya air sungai tersebut, bermula sejak beberapa minggu lalu, tepatnya pada hari Kamis, 3 Agustus 2023 pagi, dimana saat itu warga Desa Nanga Mentebah, diresahkan dengan keruhnya air Sungai Pengkadan, yang terletak di wilayah tersebut.
Air tersebut keruh setelah terjadi hujan pada malam harinya, dimana sebelumnya wilayah Kapuas Hulu kala itu sempat dilanda kemarau beberapa minggu.
Keruhnya air sungai tersebut, mengakibatkan air ledeng yang mengalir ke rumah-rumah warga, juga ikut keruh, karena sumber air bersih warga untuk kebutuhan pokok sehari-hari berasal langsung dari sungai tersebut.
Berdasarkan keterangan dari warga Desa Nanga Mentebah, menyatakan bahwa dahulu sebelum perusahaan perkebunan kelapa sawit melakukan aktivitas pembukaan lahan di wilayah tersebut, meskipun hari hujan, air tidak keruh seperti yang terjadi saat ini.
"Sekarang kalau pas hari hujan, air pasti keruh, dan keruhnya lama, padahal dulu air ledeng bersih terus," katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Unit PDAM Desa Nanga Mentebah, Ismael Jumari. Ia mengatakan, apabila hujan pada sore maupun malam hari, maka pada pagi harinya air pasti keruh.
Dikatakan Ismael, keruhnya air sungai tersebut karena adanya pembukaan lahan sawit di hulu sungai Maren, yang bermuara di sungai Pengkadan.
"Atas hal tersebut, pihak PDAM mengalami kerugian karena operasi terbatas, sebab kalau tidak beroperasi satu atau setengah hari saja, pihak PDAM mengalami kerugian, dan kalau pun PDAM memaksakan untuk beroperasi, kemungkinan banyak alat-alat PDAM yang rusak," tuturnya.
Sementara, Humas PT. Baturijal Perkasa, Ramadhan, mengatakan bahwa perusahaan bukan merupakan penyebab utama dari keruhnya air sungai tersebut. Karena, kata dia, diduga ada pula beberapa warga yang beraktivitas menggali kayu ulin di hulu sungai tersebut.
"Saya pernah bilang kalau kita memang ada indikasi penyumbang air keruh, tapi bukan penyebab utama. Hal itu juga kita sepakat saat cek bersama dengan pihak desa," paparnya.
Sebagaimana diketahui, lahan yang dikerjakan oleh pihak perusahaan tersebut, merupakan lahan yang sudah diserahkan atau dikerjasamakan oleh beberapa masyarakat dan pihak Desa Nanga Mentebah, dimana pihak perusahaan hanya membangun kebun di atas lahan yang telah diserahkan oleh masyarakat dan pihak Desa.
Adapun perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Baturijal Perkasa, yang beroperasi di wilayah tersebut, merupakan anak perusahaan dari PT. Borneo Internasional Anugerah (BIA), dimana perusahaan tersebut melakukan aktivitas pembukaan lahan dan penanaman di hulu sungai Pengkadan, Desa Nanga Mentebah. (Nt)
Berikut video kiriman warga Desa Nanga Mentebah, terkait kondisi keruhnya air sungai Pengkadan, yang merupakan sumber air bersih warga setempat, yang dikirim pada Sabtu (19/08/2023) :
Tidak ada komentar