Recent comments

  • Breaking News

    Komitmen Kuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar untuk Selamatkan Danau Sentarum, Ajak para Pihak Berkolaborasi

    Foto bersama usai pembukaan Lokakarya Pengembangan Prinsip, Kriteria dan Indikator dalam rangka Pengelolaan Terpadu Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum, 4 September 2023.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Danau Sentarum dan sekitarnya dalam satu daerah tangkapan airnya mempunyai multifungsi, baik ekonomi, sosial maupun lingkungan, yang manfaatnya sudah dirasakan sejak lama oleh masyarakat Kapuas Hulu, Kalimantan Barat maupun Nasional hingga Internasional.

    Secara internasional, Danau Sentarum telah dikenal sebagai wilayah lahan basah penting RAMSAR dan sebagai zona inti Cagar Biosfer. Berbagai pemanfaatan sumber daya alam di wilayah Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum menyebabkan fungsi ekosistem di wilayah itu menurun.  Untuk itu, diperlukan upaya Pengelolaan Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum terpadu, sebagai bentuk kerja sama para pihak dalam menyelamatkan Danau Sentarum secara partisipatif dan kolaboratif. 

    Acara pembukaan pada 4 September 2023 lalu. Dari kiri ke kanan: Hasantoha Adnan (Fasilitator CIFOR), Amung Hidayat (Sekretaris Dinas LHK Provinsi Kalbar), Remran (BPDAS Kapuas), Dedy Sentosa (Kabid Wilayah III TNBKDS).
    Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu, Indra Kumara, mengatakan, penyelamatan Danau Sentarum tidak bisa dilakukan hanya di wilayah Danau Sentarumnya saja, namun harus terintegrasi dengan wilayah di sekitarnya dalam satu kesatuan lanskap di wilayah Daerah Tangkapan Airnya. Penyusunan Rencana Pengelolaan Terpadu Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum merupakan salah satu komitmen Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dalam rangka menyelamatkan Danau Sentarum secara holistik, dengan mempertimbangkan berbagai aspek keberlanjutan, seperti aspek ekonomi, sosial dan lingkungan serta serta kelembagaan dan penataan ruang.

    "Alhamdulillah, akhirnya rangkaian kegiatan pengembangan prinsip, kriteria dan indikator dalam rangka pengelolaan terpadu Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum pada tanggal 4-7 September 2023 ini berhasil diselesaikan," ujar Indra Kumara, Jumat (08/09/2023).

    FGD tim kecil: Provinsi (Dinas LHK, BPDAS, Riak Bumi, CIFOR) dan Kabupaten (Bappeda, Dinas DPPLH, Dinas Pertanian dan Pangan dan Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, serta BBTNBKDS).
    Dijelaskan Indra, melalui lokakarya dan Fokus Group Discussion (FGD), yang didukung oleh CIFOR dan Riak Bumi tersebut, pihaknya ingin menggandeng para pihak lainnya di tingkat Provinsi dan Pusat, untuk bersama-sama menyusun perencanaan yang partisipatif, dimana penyusunan perencanaan tersebut nantinya akan menggunakan model sistem dinamis yang mengkolaborasikan peran berbagai pihak dari Kabupaten, Provinsi dan Pusat, bahkan internasional, sehingga diharapkan akan terjadi sinkronisasi dan integrasi program dan kegiatan untuk mewujudkan Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum yang bersih, lestari dan lebih sejahtera.

    "Kami berharap lima prinsip yang dihasilkan dalam lokakarya ini, yaitu 1) Kelembagaan pengelolaan yang kolaboratif dan berbasiskan kearifan lokal; 2) Lingkungan dan KEHATI lestari; 3) Kesejahteraan masyarakat meningkat; 4) Kualitas SDM meningkat dan 5) Layanan infrastruktur dan konektifitas wilayah meningkat, dapat diimplementasikan dengan baik oleh para pihak secara bersama-sama," terang Indra Kumara.

    FGD tim kecil, sudut berbeda.
    Sementara itu, Pimpinan Yayasan Riak Bumi bekerja sama dengan CIFOR, Heri, menyatakan bahwa Riak Bumi dan CIFOR, mengaku sangat senang bisa membantu kegiatan penyusunan rencana pengelolaan DTA Danau Sentarum tersebut.

    "Dukungan ini merupakan salah satu bentuk kami untuk ikut serta dalam mewujudkan Kabupaten Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi yang berada di Jantung Kalimantan dan sebagai salah satu Cagar Biosfer di Kalimantan Barat," tutur Heri.

    Pada kesempatan yang sama, Fasilitator CIFOR, Hasantoha Adnan, memaparkan bahwa dari rangkaian kegiatan yang sudah beberapa kali dilaksanakan, dirinya melihat ada komitmen yang kuat dari Pemerintah Kabupaten dan Provinsi serta Pusat, dalam menggerakkan para pihak untuk bersama-sama menyelamatkan Danau Sentarum.

    "Kami berharap upaya kolaborasi yang sudah dilaksanakan dalam mengembangkan prinsip, kriteria dan indikator ini dapat diwujudkan bersama," harap Adnan.

    Suasana saat menyanyikan Hymne Kapuas Hulu, dalam acara pembukaan di Provinsi Kalimantan Barat.
    Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Wilayah III Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Dedi Sentosa. Ia mengaku sangat senang dengan diadakannya lokakarya tersebut.

    "Kami berharap melalui kegiatan ini, para pihak di tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, bahkan Internasional, akan semakin tergugah dalam mendukung penyelamatan Danau Sentarum.  Selain itu, karena Danau Sentarum sudah menjadi danau prioritas nasional, di tengah keterbatasan pendanaan masing-masing pihak, kami juga berharap, ketepatan sasaran dalam pengalokasian anggaran semakin meningkat,  sehingga mimpi DTA Danau Sentarum yang bersih, lestari dan lebih sejahtera akan lebih cepat tercapai," ungkap Dedi Sentosa.

     Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu, Indra Kumara, saat menyampaikan materi tentang Pengelolaan Terpadu DTA Danau Sentarum.
    Terpisah, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kapuas (BPDASHL Kapuas), Remran, menginformasikan dengan tegas bahwa penyelamatan Danau Sentarum sudah dicanangkan sejak konferensi Bali tahun 2009 dan ditetapkan sebagai salah satu dari 15 danau prioritas nasional, sehingga diperlukan kebijakan pengelolaan yang holistik dari berbagai pihak dan terpadu dengan wilayah sekitarnya.

    "Dalam acara pembukaan awal, kami menyampaikan bahwa dalam menyelamatkan Danau Sentarum, diperlukan kelembagaan yang kompak dan dukungan dari para pihak untuk menunjang pengelolaan dengan tetap memperhatikan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem Danau Sentarum serta kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, pelestarian, pemanfaatan dan penyelamatan Daerah Tangkapan Air Danau Sentarum dapat tersinergikan dan terimplementasi dengan baik, dengan para pihak terkait, baik di pusat maupun di daerah," tegasnya.

    Ia berharap, setelah disusunnya Rencana Pengelolaan Danau Sentarum Terpadu tersebut, dokumennya dapat membantu para pemangku kepentingan dalam mengembangkan beberapa potensi yang dimiliki oleh Danau Sentarum, seperti pengembangan potensi usaha dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar Danau Sentarum.

    "Kita harapkan pula bahwa dokumen yang disusun nanti dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan setiap kegiatan di masing-masing Instansi/lembaga dan berharap setiap pihak juga dapat mengalokasikan pembiayaan dalam penyelamatan Danau Sentarum secara konsisten," sebut Remran.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Kalimantan Barat, melalui Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Amung Hidayat, yang  membuka acara tersebut, menyatakan bahwa sangat menyambut baik rangkaian kegiatan lokakarya dan FGD yang dilaksanakan tersebut. Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah berupaya keras dalam menyelamatkan Danau Sentarum berkolaborasi dengan banyak pihak, yang salah satunya dengan CIFOR dan Riak Bumi.

    "Kami memandang bahwa kegiatan lokakarya ini selaras dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 tahun 2021, dalam rangka penyelamatan Danau Sentarum sebagai salah satu danau prioritas nasional," terang Amung Hidayat.

    Menurut Amung, pada saat dirinya membuka acara pada Senin (4/9/2023) lalu, ia menyampaikan bahwa Danau Sentarum juga merupakan kebanggaan bersama, dengan banyak fungsi ekosistemnya bagi Kalimantan Barat.  

    "Dari kegiatan yang dilaksanakan ini, kami berharap, diperoleh masukan dan kritikan yang konstruktif dan holistic, sehingga kegiatan-kegiatan yang akan direncanakan ke depannya dapat tepat sasaran dan berdampak nyata dalam upaya penyelamatan Danau Sentarum khususnya.  Selain itu, kami juga mengajak dan berharap kepada seluruh stakeholder, agar dapat bersama-sama mengendalikan kerusakan, menjaga, memulihkan serta mengembalikan kondisi Danau Sentarum melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi antar pihak, baik Kementerian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, NGO/mitra pembangunan serta pemangku kepentingan lain yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi," pungkas Amung Hidayat penuh harap. (Noto)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan