Recent comments

  • Breaking News

    Ratusan Peserta Antusias Ikuti Gerakan Jumat Bersih di Sepanjang Bahu Jalan Lintas Selatan

    Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, beserta peserta lainnya, saat memungut sampah di sepanjang bahu jalan lintas Selatan Desa Kedamin Darat, dalam rangka gerakan Jumat Bersih.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Ratusan peserta, yang terdiri dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, mengikuti Gerakan Jumat Bersih, Jumat (8/12/2023) pagi.

    Gerakan Jumat Bersih yang diinisiasi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu itu dipimpin langsung oleh Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan.

    Selain diikuti oleh seluruh OPD, Gerakan Jumat Bersih itu juga diikuti oleh unsur Forkopimda, TNI, Polri, Forkopimcam Putussibau Selatan dan instansi lainnya.

    Gerakan Jumat Bersih tersebut merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap Jumat oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu.

    Dalam Gerakan Jumat Bersih itu, dilakukan pemungutan sampah di sepanjang bahu jalan, mulai dari Jalan Lintas Selatan, Desa Kedamin Darat, Kecamatan Putussibau Selatan, tepatnya dimulai dari SPBU PT. UKM Kapuas Hulu hingga di depan komplek perumahan Istana Kaban Indo Permai.

    Sebelum kegiatan dimulai, para peserta terlebih dahulu berkumpul di halaman Gereja Katolik St. Bonaventura, Desa Kedamin Darat, untuk diberikan pengarahan (briefing), dalam rangka membagi tugas pada masing-masing kelompok.

    Pada kesempatan itu, Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, menyatakan, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, hasil input data dari 202 Kabupaten/Kota se-Indonesia mencatat jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton.

    "Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65,71 persen (13,9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29 persen (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik," ujarnya.

    Dikatakan Bupati, untuk Kabupaten Kapuas Hulu sendiri, kapasitas pengelolaan sampah tahun 2022 baru mencapai 18,63 persen (kurang dari 50 persen) sehingga hasil evaluasi penetapan klasifikasi Kota/Kabupaten di Kalimantan Barat tahun 2022 yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK-RI), Kabupaten Kapuas Hulu termasuk dalam klasifikasi Kota IV (empat), yaitu klasifikasi kota yang paling rendah dalam pengelolaan sampah.

    "Hal ini menjadi tanggungjawab kita bersama bagaimana melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik lagi," tuturnya.

    Bupati menjelaskan, beberapa upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dalam pengelolaan sampah adalah dengan membangun 10 TPS3R yang tersebar di beberapa Kecamatan seperti Putussibau Utara, Putussibau Selatan, Boyan Tanjung, Pengkadan, Hulu Gurung, Jongkong, Semitau dan Badau, dengan harapan dengan adanya TPS3R tersebut dapat membantu pemerintah dalam mengelola sampah yang ada di Kecamatan.

    "Hasil kajian manajemen persampahan Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2019/2020, komposisi sampah organik (sisa makanan, sayur, buah-buahan, dll) sebanyak 42 persen sampah anorganik (plastik, kaleng dll) sebanyak 41,42 persen sampah residu (sampah yang terdiri dari material yang tidak dibutuhkan lagi, baik untuk pengomposan maupun untuk didaur ulang) sebanyak 12,87 persen dan sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan berbahaya beracun (B3) dan sampah yang mengandung limbah B3 yang memerlukan perlakuan khusus dalam penanganannya) sebanyak 2,24 persen," jelasnya.

    Menurut Bupati, saat ini jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPS) di Desa Sibau Hulu setiap harinya berjumlah 18,75 ton per hari yang bersumber dari kegiatan permukiman, pertokoan, super market, warung, rumah makan, kafe, perkantoran, pasar, sekolah, rumah sakit, klinik dan apotek di wilayah Putussibau Kota, Hilir Kantor, Pala Pulau, Kedamin Hilir dan Kedamin Hulu.   

    Lebih lanjut dipaparkan, penanganan sampah ini harus dilakukan secara bersama-sama dalam rangka menjadikan Kabupaten Kapuas Hulu yang bersih dan lestari sebagai Kabupaten Konservasi. Salah satu upaya yang pemerintah lakukan adalah mengajak semua pihak untuk melakukan kegiatan Jumat Bersih sesuai surat edaran yang sudah kami keluarkan (Surat Edaran Bupati Kapuas Hulu nomor : 600.4.15/696/DPPLH/PPLH/2023 tanggal 13 September 2023 tentang Gerakan Jumat Bersih) di Kabupaten Kapuas Hulu.

    "Saya mengajak kita semua agar mengaktifkan lagi kegiatan Jumat Bersih di lingkungan masing-masing serta melakukan pengelolaan sampah mulai dari diri sendiri dengan konsep 3R yaitu Reuse : menggunakan kembali sampah sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya. Reduce : mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah. Recycle : mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat," ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kapuas Hulu, Jantau, mengatakan bahwa diadakannya kegiatan tersebut karena pihaknya menginginkan Kapuas Hulu, khususnya Kota Putussibau dan sekitarnya bersih dan bebas dari sampah sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat dan indah dipandang mata.

    "Kegiatan Jumat Bersih ini dilakukan secara rutin setiap Jumat, di mana pada tahun 2023 ini merupakan puncaknya," ujar Jantau ditemui usai kegiatan.

    Jantau berharap, Jumat Bersih yang dilakukan secara rutin tersebut, tidak hanya dilaksanakan oleh para pegawai pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, baik itu OPD, Forkopimda, TNI, Polri maupun instansi pemerintah lainnya, namun juga dilakukan oleh segenap elemen masyarakat.

    "Kalau Kota Putussibau dan sekitarnya ini rapi, bersih dan lain sebagainya pastinya dinikmati oleh seluruh masyarakat dan para tamu yang datang juga merasa nyaman," terangnya.

    Pantauan langsung Awak media ini, tampak para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

    Adapun sampah-sampah yang mendominasi yakni sampah plastik, yang berasal dari sampah rumah tangga, yang diduga sengaja dibuang oleh orang-orang (oknum) yang tidak bertanggungjawab. (Noto)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    kmiklan

    Post Bottom Ad

    kmiklan