Bela Warga Dayak Sengah Temila yang Tersangkut Hukum, Cornelis Minta PERKESTA Lakukan Pendataan
Drs. Cornelis, MH, saat menghadiri Perayaan Natal Perkumpulan Sosial Keluarga Sengah Temila (PERKESTA). |
Perayaan Natal itu dipimpin oleh Pendeta Ishak B. Riwu, S.Th, yang menyampaikan pesan damai dan suka cita di tengah keberagaman.
“Damai Sejahtera itu hadir di tengah-tengah kita dalam keberagaman, kita yang berbeda-beda tapi kita satu di dalam Kristus,” ujarnya.
Perayaan Natal Perkumpulan Sosial Keluarga Sengah Temila (PERKESTA) yang dilaksanankan di Rumah Betang Pontianak. |
“Tahun 1969 saya masuk Kota Pontianak. Nah ini banyak orang kita yang sakit dan meninggal tidak ada saudara. Dapat masalah di sini tidak ada yang mengurus. Makanya terpikirlah untuk membentuk perkumpulan orang Sengah Temila. Termasuk saya waktu itu terlibat di situ,” ungkap Cornelis.
Dalam pidatonya itu, Cornelis juga menanggapi persoalan pengurus PERKESTA yang mengalami kesulitan dalam pendanaan organisasi yang sempat diungkapkan oleh Ketua PERKESTA Kota Pontianak, Adrianus Juler.
“Nah, sebenarnya mencari uang itu gampang. Diberi mereka iuran satu bulan misalnya sepuluh ribu rupiah atau lima ribu rupiah atau berapa kemampuannya,” jelas Cornelis.
Namun, Cornelis menyebut sebenarnya persoalan manajemen yang menjadi kelemahan orang Dayak dalam mengelola suatu organisasi kemasyarakatan.
“Manajemennya sangat buruk, tidak terlalu paham berorganisasi, itu persoalannya. Selain itu anggotanya juga tidak disiplin. Saya berani ngomong begini karena saya mengurus Dayak itu sudah memasuki 50 tahun lebih. Oleh karena itu tantangannya adalah manajemen,” tegas Cornelis.
Cornelis yakin jika seluruh anggota sudah memiliki iuran, saat ini PERKESTA sudah memiliki dana hingga miliaran rupiah.
“Bagaimana meyakinkan anggota bahwa organisasi ini penting, terutama masalah-masalah sosial. Kalau kita semua disiplin membayar iuran, saya yakin kita sudah memliki Rp50 miliar,” sebutnya.
Cornelis meminta kepada Ketua PERKESTA saat ini, untuk melakukan pendataan terhadap masyarakat Dayak Sengah Temila karena tantangan organisasi selanjutnya adalah membela masyarakat Dayak yang terkena kasus hukum. (Nt)
Tidak ada komentar