Polisi Sebut Video Viral di APMS Pala Pulau Miskomunikasi Konsumen dengan Operator
Suasana di APMS Pala Pulau. |
Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan, mengatakan, berdasarkan informasi dari Staf APMS PT. Kedamin Maju Mandiri bahwa ada beberapa penyebab terjadinya antrean panjang di sejumlah APMS maupun SPBU yang ada di wilayah Kapuas Hulu dikarenakan masih belum aktif melaksanakan aktivitas pendistribusian BBM jenis Pertalite sebab masih dalam suasana hari raya Lebaran (Idul Fitri 1445 Hijriah).
"Setiap minggunya APMS PT. Kedamin Maju Mandiri melakukan pemesanan sebanyak empat kali ke Pertamina, menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat," ujar Kapolres Kapuas Hulu, Kamis (18/4/2024).
Selain itu, lanjut Kapolres, kendala atau keterlambatan dalam melakukan pembayaran untuk pemesanan BBM ke Pertamina Sintang, dikarenakan Bank masih dalam kondisi cuti bersama sehingga terhambat dalam penyetoran ke Pertamina.
"Sebelum melakukan pengiriman BBM ke APMS/SPBU, pihak terkait harus melakukan proses pembayaran terlebih dahulu. Hal tersebut sesuai dengan prosedur pembelian BBM ke Pertamina," terangnya.
Kapolres menegaskan, bagi para pengecer BBM yang menjual harga tinggi, akan ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku,
Ia pun menghimbau kepada pihak APMS/SPBU, agar menyediakan BBM untuk masyarakat sesuai dengan sebutuhan dan mengutamakan masyarakat dalam pengisian BBM.
"Untuk pengantri yang mengunakan tangki siluman atau tangki modifikasi dan jeriken yang besar atau dalam jumlah banyak serta pengecer, untuk tidak menimbun BBM karena bisa mengakibatkan kenaikan harga," imbaunya.
Sementara itu, Kapolsek Putussibau Utara, Iptu Jauhari, mengatakan, pihaknya juga telah menindaklanjuti video yang beredar viral tersebut.
Menurutnya, hal tersebut terjadi akibat kesalahpahaman antara masyarakat yang mengantri dengan petugas operator, di mana operator sudah menyampaikan kepada masyarakat yang mengantri agar menunggu sebentar mengingat BBM jenis Pertalit yang ada di Nosel sudah habis dan sedang dilakukan pembongkaran dari mobil tangki ke tangki tanam milik APMS namun masyarakat tersebut emosi dan marah-marah sambil merekam aktivitas di areal APMS.
"Terkait adanya aksi adu mulut antara salah satu pengantri dengan masyarakat yang ada di areal APMS, pihak manajemen APMS tidak mengetahui permasalahan tersebut dikarenakan sedang mengawasi pekerja yang sedang melakukan pembongkaran BBM ke tangki tanam APMS," jelasnya. (Nt)
Tidak ada komentar