Pemkab Kapuas Hulu Bantu Rp150 Juta untuk Pembangunan Gereja Katolik di Kelawik
peresmian dan pemberkatan Gereja Katolik Santo Stepanus Stasi Kelawik. |
Pemberkatan gereja tersebut dipimpin oleh Mgr. Samuel Oton Sidin, yang merupakan Uskup Keuskupan Sintang.
Pada kesempatan itu, Bupati Fransiskus Diaan mengucapkan selamat atas peresmian Gereja Santo Stepanus Stasi Kelawik tersebut.
"Semoga bisa dimanfaatkan dan semakin menumbuhkan iman kita kepada Yesus Kristus. Apabila pembangunan gereja ini belum sepenuhnya selesai, silahkan usulkan proposal. Saya pastikan akan kembali membantu pembangunan gereja sampai selesai," ujarnya.
Bupati menjelaskan, di Kabupaten Kapuas Hulu, terdapat sekitar 400 gereja, belum lagi surau dan masjid yang tersebar di 23 Kecamatan.
"Jika mengharapkan dana hibah dari pemerintah, tentunya kami memiliki keterbatasan anggaran. Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi kepada umat yang telah bergotong royong, bekerjasama untuk membangun gereja, walaupun pemerintah daerah hanya membantu sebesar Rp150 juta dan sisanya diselesaikan melalui gotong royong umat," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia pembangunan Gereja Katolik Santo Stepanus Stasi Kelawik, Pinus memaparkan awal mula pembangunan Gereja tersebut yakni dimulai dari tahun 2015 - 2024.
Ia menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan bentuk ungkapan syukur dari umat, dari waktu yang panjang sehingga Gereja bisa berdiri dengan kokoh
“Terimakasih atas bantuan dari para donatur, sehingga kami memiliki tempat beribadat yang representatif, dimana sebelumnya kami hanya melaksanakan ibadat di rumah panjang," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Mensiau, Kedi, memberikan atensi kepada Pemerintah Daerah agar jalan poros Ukit-ukit sampai Sumpak Sengkuang bisa ditangani untuk tahun selanjutnya karena jika kondisi hujan, jalan tersebut sangat licin dan membahayakan pengguna jalan.
"Kami berharap kepada Bupati Kapuas Hulu supaya bisa menangani jalan tersebut," harapnya.
Bupati Fransiskus Diaan pun langsung menanggapi apa yang menjadi atensi dari Kepala Desa Mensiau tersebut. Ia mengatakan bahwa jalan memang menjadi semakin parah ketika ada pembangunan PLN karena pengangkutan tiang listrik
"Ini merupakan dampak dan konsekuensi yang harus kita terima. Kami dari pemerintah telah melakukan upaya untuk ruas jalan Ukit-ukit sampai Sumpak Sengkuang dengan kurang lebih panjangnya 22 kilometer. Tahun depan melalui DAK reguler kita usulkan dan sudah diteken dan sampaikan proposalnya ke Kementerian," ungkapnya. (Noto)
Tidak ada komentar