Polres Gambarkan Situasi Pilkada Terburuk di Kapuas Hulu
Simulasi antisipasi massa saat demo ke KPU. |
Dalam simulasi Sispamkota sebagai bagian dari Operasi Mantap Praja Mandiri kewilayahan itu diperagakan skenario (gambaran) berbagai tahapan Pilkada oleh anggota Polres Kapuas Hulu beserta jajarannya, mulai dari simulasi pengamanan pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati, pengamanan pendistribusian logistik, pemungutan suara, pergeseran surat (kotak) suara hingga penanganan demo yang dilakukan oleh sejumlah massa.
Dari sejumlah simulasi yang dilakukan itu, ada yang sangat menarik yakni saat pergeseran logistik hasil pemilihan suara dari TPS menuju PPK hingga ke KPU, dimana saat di dalam perjalanan pergeseran logistik, kelompok pendukung dari salah satu calon merampas kotak suara yang berisi surat suara hasil Pilkada, yang akhirnya dilakukan penanganan oleh pihak kepolisian dengan melumpuhkan kelompok tersebut untuk mengambil kembali kotak suara yang dirampas itu.
Selain itu, yang tidak kalah menariknya yakni simulasi disaat salah satu kelompok (massa) dari pasangan calon tidak terima dengan hasil Pilkada sehingga melakukan demo dan dipagar betis oleh pihak kepolisian, dimana diperagakan seolah-olah terjadi bentrok antara pihak kepolisian dengan massa.
Adapun yang berperan sebagai massa atau kelompok dalam simulasi Sispam tersebut yakni anggota Polres Kapuas Hulu beserta Polsek jajaran.
Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan, saat ditemui usai kegiatan, mengatakan, simulasi tersebut melibatkan 475 personil Polres Kapuas Hulu beserta Polsek jajaran.
"Simulasi Sispam Pilkada 2024 ini melibatkan 475 personil Polres Kapuas Hulu dan Polsek jajaran, dimana ada 11 Polsek jajaran yang terdekat dan 7 Polsek jajaran yang paling jauh," ujar AKBP Hendrawan.
Menurut Hendrawan, skenario dalam simulasi Sispam tersebut diperagakan hal-hal yang paling terburuk dalam situasi dan kondisi Pilkada, agar apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka setiap personel sudah siap serta paham dan mengerti atas tindakan apa yang akan dilakukan.
Namun, kata Dia, dirinya berharap situasi dan kondisi Pilkada di Kapuas Hulu tidak terjadi seperti apa yang disimulasikan tersebut.
"Tentunya kita berharap dalam Pilkada nanti tidak ada hal-hal yang terjadi seperti di dalam simulasi ini, namun secara umum setiap tahapan Pilkada kita harus waspadai dan melakukan antisipasi," tuturnya.
Ia menjelaskan, dalam Pilkada di Kapuas Hulu nantinya, Polres Kapuas Hulu mendapat BKO dari Polda Kalbar sebanyak 60 personil, yang terdiri dari 30 personil dari Brimob dan 30 personil dari Samapta.
Terkait kerawanan di platform media sosial, Kapolres menjelaskan bahwa pihaknya telah mengetahui akun-akun yang selalu meng-upload situasi politik saat ini yang cenderung berkampanye hitam, yang berpotensi memicu kegaduhan di masyarakat, dimana pihaknya masih menunggu laporan dari masyarakat.
"Akun tersebut arahnya lebih kepada kampanye hitam atau black champaign. Saya minta kepada masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Silahkan bermedia sosial tapi tampilkan lah visi misi, program dan gagasan calon itu sendiri," pintanya. (Noto)
Tidak ada komentar