DBD Serang 6 Warga Perbatasan
Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu saat melakukan fogging. |
Ketiga kecamatan di perbatasan tersebut yakni Kecamatan Batang Lupar, Badau dan Empanang.
Penyakit tersebut muncul karena ditimbulkan oleh Nyamuk Aedes Aeygipti.
"Di Badau ada 1 orang yang terkena DBD, Batang Lupar 4 orang dan Empanang 1 orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, Herberia Karosekali, Jumat (17/1/2020).
Herberia menjelaskan, keenam korban yang terserang DBD tersebut sebelumnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Bergerak (RSB) Badau, dan saat ini kondisi mereka sudah dinyatakan sembuh.
"Kita pun sudah melakukan fogging terhadap daerah yang terkena DBD tersebut.
Soalnya sebelum melakukan fogging, kami melakukan penyelidikan epidemiologi. Gunanya adalah untuk mengetahui daerah yang terkena penyakit DBD tersebut, apakah nyamuknya sudah menjadi penular penyakit atau tidak," paparnya.
Menurut Herberia, peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan yang terjadi saat ini rentan menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada akan hal tersebut.
"Penyakit yang rentan menyerang masyarakat pada musim hujan ini adalah Demam Berdarah Dengue (DBD)," terangnya.
Atas hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu gencar melaksanakan program Juru Pemantau Jentik (Jumatik) untuk mencegah sebaran penyakit DBD tersebut.
“Program Jumantik ini kita harapkan mampu menekan sebaran penyakit DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” ungkap Herberia. [Noto]
Tidak ada komentar