Recent comments

  • Breaking News

    Perayaan Cap Go Meh dan Pengharapan kepada Pemkab Kapuas Hulu

    Atraksi Tatung, Akiun, saat perayaan Cap Go Meh, yang terpusat di Pasar Merdeka Putussibau, Sabtu (8/2) malam.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Perayaan Cap Go Meh yang terpusat di Pasar Merdeka Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berlangsung cukup meriah, Sabtu (8/2/2020) malam.
    Atraksi naga.
    Para petugas keamanan pun tampak sibuk mengatur arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan, mulai dari jembatan Kapuas hingga di simpang Masjid Agung Darunnajah Putussibau, dikarenakan akses masuk ke jalan Pasar Merdeka dan sekitarnya macet parah.

    Segenap unsur panitia Cap Go Meh 2020 (Foto bersama).
    Tampak ribuan warga berbondong-bondong datang silih berganti hanya ingin menyaksikan  festival budaya Tionghoa tersebut.
    Para pemain naga (foto bersama) di Tugu Pancasila Putussibau.
    Ketua panitia Cap Go Meh, Franciska Mening menyatakan, donatur dalam perayaan Cap Go Meh tersebut, diantaranya yakni Maria Goreti, S.Sos, M.Si, yang merupakan Anggota DPD RI/MPR RI perwakilan Provinsi Kalimantan Barat.
    Brosur kegiatan.
    Selain itu, dibantu pula oleh pihak swasta yakni Budi Chin dan Koperasi simpan pinjam Credit Union (CU) Keling Kumang.

    Suasana jalanan macet, saat perayaan Cap Go Meh di Putussibau.
    Sedangkan sumber dana lainnya yakni dari Pemda Kapuas Hulu, yang diberikan kepada Ketua Majelis Adat dan Budaya Tionghoa (MABT) Kapuas Hulu yaitu Edy Suhita (Akok), yang kemudian diserahkan kepada pihak panitia.

    "Adapun keterlibatan dari panitia yakni dari ibu-ibu Tionghoa dan pemuda Tionghoa, serta didukung pula oleh pihak lainnya," kata Francisca Mening, ditemui langsung di Putussibau, Minggu (9/2).

    Menurut Mening, diselenggarakannya acara tersebut, karena semangat dari warga masyarakat Tionghoa dalam memiliki budaya Tionghoa itu sendiri.

    "Kami berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Kapuas Hulu kedepannya, agar event ini dijadikan agenda tahunan, yang anggarannya rutin setiap tahun dianggarkan oleh Pemda. Karena ini merupakan budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi untuk mendatangkan para wisatawan khususnya dari negara tetangga Malaysia," terang Mening.

    Lebih lanjut Mening mengatakan, apabila kedepannya pemerintah daerah berkenan menganggarkan dana rutin dan dimasukkan dalam agenda Pemda untuk event tersebut, maka pihaknya akan membuat event tersebut menjadi lebih besar dan meriah lagi, mulai dari penambahan naga, baik yang besar maupun yang kecil, dan juga akan mendatangkan Tatung dari daerah luar.

    "Jika pemerintah daerah berkenan menganggarkan dana rutin, kedepannya kami akan membuat festival ini menjadi lebih meriah, seperti mengadakan festival lampion, pawai budaya multi etnis, lomba membuat kue Tionghoa dan lain sebagainya," ungkap Mening.

    Terkait perayaan Cap Go Meh yang berlangsung tadi malam, Franciska Mening, yang juga merupakan pemilik lumbung kerajinan tangan Kerawing Gallery itu menjelaskan bahwa anggaran lainnya yang digunakan murni dari sukarela karena minimnya dana, dimana seluruh unsur panitia benar-benar bekerja dengan hati karena telah terpatri semangat dalam memiliki budaya Tionghoa.

    "Atas nama unsur panitia, saya sangat mengapresiasi warga masyarakat Kapuas Hulu pada umumnya atas partisipasinya, dan terimakasih kepada sanggar-sanggar dan para artis atas partisipasinya, serta minta maaf kepada pemerintah terutama pihak kepolisian karena telah membuat jalan macet," pungkas Franciska Mening.

    Sementara itu, Wakil Ketua Panitia, Atung menyatakan, untuk perayaan Cap Go Meh Kali ini, warga masyarakat Tionghoa yang muslim pun juga ikut serta, karena event tersebut tidak memandang agama, dan juga tidak menutup dari berbagai etnis untuk bersatu, sebab yang terpenting adalah NKRI.

    "Intinya kedepan, harapan kami selaku warga masyarakat Tionghoa Kapuas Hulu, bagaimana pemerintah daerah Kapuas Hulu mengemas Cap Go Meh ini menjadi suatu kekayaan budaya daerah yang bisa dikembangkan, yang disupport secara optimal oleh Pemerintah daerah setempat sehingga kualitas dan kuantitasnya semakin menarik menjadi tontonan dan dapat mendatangkan wisatawan dari luar negeri. Semoga event ini dimasukkan oleh Pemda Kabupaten Kapuas Hulu dalam agenda rutin tahunan," harap Atung.

    Sebagaimana diketahui, Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 atau hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.

    Khusus di Putussibau tadi malam, Cap Go Meh yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB itu, berakhir sekitar pukul 00.00 WIB, dengan situasi dan kondisi aman dan kondusif. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad