Recent comments

  • Breaking News

    Tragis, Ini Pengakuan Anak dan Korban Pembacokan di Puring Kencana

    Saat wartawan mewawancarai anak dan korban kasus pembacokan di Puring Kencana.
    KAPUAS HULU, Uncak.com - Korban pembacokan yang terjadi di Barak Divisi III Perkebunan Kelapa Sawit PT.CNI Bukit Tugak Estate, Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang terjadi Senin (3/2) kemarin, sudah dirawat di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau.

    Pantauan uncak.com, kondisi kedua korban yakni Sarinah dan Suningsih saat ini masih terlihat lemah.

    "Kepala saya masih sakit bang," kata Sarinah, saat ditemui langsung oleh wartawan di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, Selasa (4/2).

    Sarinah menceritakan, saat kejadian pembacokan tersebut, awalnya dirinya mendengar teriakan Suningsih (istri pelaku), meminta pertolongan.

    "Saat mendengar teriakan Suningsih, saya langsung ke rumahnya. Saat membuka pintu rumah Suningsih, saya langsung dibacok oleh suaminya menggunakan parang sehingga mengenai kepala saya," terangnya.

    Saat dirinya mencoba melarikan diri ke rumah, namun disaat kabur punggungya terkena bacokan lagi.

    "Akhirnya saya berhasil masuk ke dalam kamar bersama anak saya, sekitar 15-20 menit kami berada di dalam kamar menunggu pertolongan. Setelah itu kami tidak tahu lagi apa yang terjadi di luar," paparnya.

    Lebih lanjut Sarinah mengatakan, dirinya juga tidak mengetahui kenapa pelaku melakukan pembacokan kepada istrinya dan orang lain.

    "Saya pun tidak tahu masalahnya apa.  Saya hanya ingin menolong Suningsih (istri pelaku) saat itu," tuturnya.

    Sementara itu, Anas Trimawan (13), yang merupakan anak Sarinah mengatakan, dirinya menduga jika pelaku ini sedang stress sehingga melakukan pembacokan kepada istrinya dan kepada ibunya.

    "Kadang-kadang pelaku ini stress kalau lagi ada masalah," ucapnya.

    Menurut Anas, saat kejadian itu dirinya bersama ibunya berada di rumah, saat itu ibunya sedang memasak.

    "Saat sedang memasak, ibu saya mendengar teriakan ibu Suningsih di sebelah rumah. Ibu saya langsung ke rumah korban, tak tahunya ibu saya justru dikejar dan dibacok," kesalnya.

    Seketika itu kata Anas, ibunya berlari ke rumah dan masuk ke dalam kamar bersamanya dalam kondisi berlumuran darah.

    "Ada 15 menit kami berada di dalam kamar, tak lama setelah itu ada orang yang menolong kami yakni pak Armin. Tapi dia juga kena bacok," ungkap Anas. [Noto]

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad